Jurnal Penerimaan Kas Perusahaan Jasa, Dagang, Manufaktur Besera Contohnya

Jurnal penerimaan kas adalah pencatatan akuntansi atas transaksi bisnis yang mempengaruhi kenaikan saldo cash. Contoh transaksi yang dicatat dalam jurnal penerimaan kas adalah penjualan tunai dan penerimaan piutang.

Bagaimana langkah-langkah membuat jurnal penerimaan kas? Langsung saja mari baca, pelajari dan pahami uraian beserta contoh jurnal penerimaan kas perusahaan jasa, dagang, dan manufaktur berikut ini.

 

01: Pengertian Jurnal Penerimaan Kas

A: Definisi Jurnal Penerimaan Kas Menurut Para Ahli

Apa pengertian jurnal penerimaan?

Menurut para ahli accounting dan finance, pengertian jurnal penerimaan kas adalah metode akuntansi yang dipakai untuk mencatat transaksi penerimaan cash atau cash in. Jurnal penerimaan kas disingkat kapital 3 huruf JKM atau jurnal kas masuk.

Perlu dipahami bahwa mutasi kas terjadi karena adanya transaksi penerimaan dan pengeluaran uang. Cash ini mengakibatkan kenaikan saldo kas, sedangkan cash out menyebabkan berkurangnya saldo kas.

Jadi, jurnal kas penerimaan adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi kas masuk, baik dari transaksi penjualan jasa/produk atau yang lain, seperti penerimaan uang tunai dari transaksi yang tidak terkait dengan core business perusahaan.

 

B: Proses Membuat Jurnal Penerimaan Kas

Proses pembuatan jurnal penerimaan kas adalah langkah kedua dalam siklus akuntansi penyusunan Laporan Keuangan.

Bagaimana langkah-langkah membuat jurnal penerimaan kas?

Secara umum, proses pembuatanya adalah sebagai berikut:

1: Melakukan analisis terhadap bukti-bukti transaksi perusahaan terkait dengan cash.

Contoh; invoice, faktur dan nota.

2: Menghitung nilai transaksi.

Perhatikan contoh berikut ini:

PT BBB melakukan transaksi penjualan barang dagang sebesar Rp 10.000.000, dengan diskon penjualan senilai Rp 500.000 atau 5%.

Dari contoh ini kita bisa menghitung besarnya nilai transaksi, yaitu sbb:

= Rp 10.000.000 – (Rp 10.000.000 x 5 %)

= Rp 10.000.000 – Rp 500.000 = Rp 9.500.000

3: Buat jurnal penerimaan kas

Pada langkah ketiga ini kita kudu mengetahui ketentuan tentang jurnal akuntansi. Dalam ketentuan tersebut dijelaskan bahwa setiap transaksi keuangan akan mempengaruhi minimal 2 pos, dengan ketetntuan pencatatannya sebagai berikut:

  1. Aset, jika menyebabkan kenaikan nilainya, maka dicatat ke Debit.
  2. Kewajiban, bila menyebabkan penurunan, maka dicatat ke Debit.
  3. Ekuitas, jika pos ini naik, maka dicatat ke Kredit.
  4. Pendapatan, jika naik catat ke Kredit, turun ke Debit.
  5. Biaya atau beban, bila naik dicatat ke Debit, turun ke Kredit.

Sekarang waktunya dipraktikan ketentuan tersebut dari contoh #2. Transaksi tersebut dicatat sebagai berikut:

(Debit) Kas .. Rp 9.500.000
(Debit) Diskon Penjualan …. Rp 500.000
(Kredit) Penjualan …. Rp 10.000.000

Mengapa format pencatatannya seperti itu? Begini penjelasannya:

Kolom kas pada jurnal penerimaan kas digunakan untuk mencatat transaksi penerimaan tunai sebesar Rp 9.500.000 di sisi Debit, kenapa? Karena menyebabkan kenaikan saldo kas yang merupakan bagian dari Aset, sehingga dicatat ke Debit.

Diskon Penjualan dicatat ke Debit karena mengurangi nilai penjualan, sedangkan kenaikan penjualan dicatat ke sisi Kredit Rp 10.000.000

Bagaimana, sudah jelas ya? Jika masih belum paham juga, yuk baca sampai selesai contoh jurnal penerimaan kas perusahaan jasa, dagang, dan manufaktur berikut ini.

 

02: Contoh Soal Jurnal Penerimaan Kas

A: Jurnal penerimaan kas perusahaan jasa

Bagaimana format dan prosedur pembuatan jurnal penerimaan kas perusahaan jasa? Perhatikan beberapa contoh yang disajikan berikut ini:

1: Transaksi penjualan tunai

Contoh 1:

PT AAB adalah perusahaan jasa konsultan IT lokal yang memiliki klien sebagian besar pengusaha UKM. Pada tanggal 07 Desember 2022, Toko Roti Miniku membayar pelayanan jasa perawatan perangkat jaringan komputer beserta perangkat lunaknya sebesar Rp 2.350.000. Pembayaran dilakukan secara tunai.

Atas transaksi tersebut, PT AAB melakukan pencatatan jurnal penerimaan kas sebagai berikut:

(Debit) Cash … Rp 2.350.000
(Kredit) Pendapatan …. Rp 2.350.000

Penjelasan pencatatan jurnal:

Transaksi menyebabkan peningkatan nilai Aset sehingga dicatat ke Debit, demikian juga pendapatan mengalami kenaikan sehingga diinput ke Kredit.

 

Contoh 2: Penjualan Tunai dengan PPN

Tanggal 7 Desember 2022, PT AAB menjual seperangkat komputer beserta asesorisnya senilai Rp 15.000.000 sudah termasuk PPN sebesar 11%. Perusahaan memberikan diskon 10% jika pembayaran dilakukan hari ke-1 sampai 10 setelah tanggal invoice. Namun jika pembayaran dilakukan setalah tanggal 10 maka pembeli tidak memperoleh diskon.

Bagaimana perusahaan mencatat transaksi tersebut jika pembeli melakukan pelunasan pada tanggal 15 Desember 2022?

Transaksi tersebut dicatat dalam jurnal penerimaan kas yang benar adalah sbb:

(Debit) Cash …. Rp 14.250.000
(Debit) Diskon Penjualan 5%  …. Rp 750.000
(Kredit) Penjualan …. Rp 13.350.000
(Kredit) PPN 11% …. Rp 1.650.000

Pembeli mendapatkan diskon sebesar Rp 750.000 karena melunasi utangnya kurang dari sepuluh hari.

 

2: Transaksi penjualan kredit ada down payment

Piutang usaha terjadi akibat strategi penjualan kredit. Penerimaan piutang akan dicatat pada jurnal penerimaan kas dengan cara sebagai berikut:

(Debit) Kas … Rp xxxx
(Kredit) Piutang Usaha …. Rp xxxx

Mengapa demikian? Iya, sesuai dengan prinsip debit kredit yang menyatakan bahwa kenaikan nilai kas akibat suatu transaksi, maka dicatat ke bagian Debit dan sebaliknya penurunan nilai piutang usaha dicatat ke Kredit. Agar semakin jelas dan tidak merasa penasaran, perhatikan contoh yang disajikan berikut ini:

PT Jayatama Enggal Manunggal adalah perusahaan jasa integrasi sistem perusahaan, mulai dari home industry, UKM/UMKM, sampai perusahaan raksasa kelas dunia.

Pada tanggal 15 November 2022, perusahaan menandatangani kontrak dengan sebuah perusahaan tambang senilai Rp 100.000.000. . Perusahaan telah menerima uang muka atau DP sebesar Rp 25.000.000 pada saat kontrak pekerjaan. Pembayaran tahap kedua akan diterima 10 hari setelah pekerjaan selesai.

Pada tanggal 30 November 2022 perusahaan telah menyelesaikan pekerjaan. Tanggal 10 Desember 2022 perusahaan menerima pelunasan pembayaran sebesar Rp 75.000.000.  Bagaimana  PT Jayatama Enggal Manunggal mencatat transaksi tersebut?

Jurnal tanggal 15 November 2022:

(Debit) Kas … Rp 25.000.000
(Debit) Piutang …. Rp 75.000.000
(Kredit) Pendapatan …. Rp 100.000.000

Pencatatan jurnal akuntansi tanggal 10 Desember 2022:

Kas …. Rp 75.000.000 (Debit)
Putang ….. Rp 75.000.000 (Kredit)

Jadi, ada dua pencatatan, pertama, pada saat tanggal penandatangan kontrak dan kedua, ketika perusahaan menerima pembayaran untuk melunasi kekurangan pembayaran.

 

3: Transaksi penerimaan lain-lain

Penerimaan lain-lain adalah semua jenis penerimaan kas yang berasal dari luar usaha inti, misalnya pendapatan bunga simpanan giro, dan pendapatan dari hasil menyewakan peralatan. Perhatikan contoh berikut ini:

PT Jasa Layanan Kembang adalah perusahaan yang memberikan jasa layanan perawatan taman rumah dan perkantoran. Pada tanggal 31 Juli 2022 perusahaan memperoleh pendapatan bunga giro sebesar Rp 1.258.000.

Perusahaan melakukan pencatatan sebagai berikut:

Kas …. Rp 1.258.000 (Debit)
Pendapatan Bunga Simpanan Giro …. Rp 1.258.000 (Kredit)

 

B: Jurnal penerimaan kas perusahaan dagang

Bagaimana cara membuat jurnal penerimaan kas perusahaan dagang? Untuk menjawab pertanyaan ini saya sajikan beberapa contoh berikut ini:

1: Penerimaan kas dari penjualan tunai

PT Tempe “Pak Rusdi” Kalibening adalah sebuah perusahaan yang memproduksi dan menjual tempe asli kualitas premium. Tempe diproduksi dari kedelai impor kualitas premium dari USA dengan proses produksi secara higienis tanpa campuran apapun, sehingga rasanya khas dan tak ada duanya. Harganya memang ‘agak’ mahal dibandingkan tempe lainnya. Namun konsumennya banyak dan tak bisa bisa ke lain hati. ‘Keren deh pokoknya’

Pada hari ini, perusahaan tersebut bisa menjual tempe senilai Rp 1.000.000, tentu masih ada diskon untuk para pelanggan yang baik hatinya. Total diskon 5% aja. Bayarnya pun tunai semua, tak ada yang ngutang

Transaksi penjualan tunai dengan diskon tersebut dicatat sesuai standar akuntansi keuangan yang berlaku di Indonesia saat ini sebagai berikut:

Kas ….. Rp 950.000 (Debit)
Diskon Penjualan 5% ….. Rp 50.000 (Debit)
Penjualan Tempe …. Rp 1.000.000

Perhitungan diskon penjualan:

= Nilai penjualan x diskon
= Rp 1.000.000 x 5% = Rp 50.000

 

2: Penerimaan kas dari pelunasan utang

Bagaimana cara mencatat penerimaan cash yang berasal dari pembayaran utang? Yuk coba dibaca contoh berikut ini:

PT Ikrar Rusdi Mulia Jaya merupakan perusahaan yang mendistribusikan produk-produk makanan kecil alias snack sehat bergizi.

Perusahaan menerapkan sistem pembayaran tunai dan kredit. Penjualan tunai diaplikasikan untuk pembeli-pembeli baru atau lama yang nilanya relatif kecil, sedangkan sistem pembayaran kredit dengan DP (down payment) diterapkan bagi para pelanggan lama yang sudah terpercaya dan nilai pembeliannya relatif besar.

Pada tanggal 08 Desember 2022, perusahaan menjual aneka snack kepada Toko Antenk sebesar Rp 3.500.000. Sistem pembayaran dilakukan 14 hari setelah tanggal invoice dengan uang muka Rp 500.000.

Bagaimana prosedur pencatatan jurnal penerimaan uang transaksi di atas?

Begini format jurnalnya:

(Debit) Kas …. Rp 500.000
(Debit) Piutang Dagang …. Rp 3.000.000
(Kredit) Penjualan Snack …. Rp 3.500.000

Penambahan saldo kas dan piutang dagang dicatat ke Debit, sedangkan penambahan penjualan di Kredit.

Misalnya, pelanggan membayar utangnya tanggal 15 Desember, maka akan dicatat oleh perusahaan sbb:

(Debit) Cash … Rp 3.000.000
(Kredit) Piutang Dagang …. Rp 3.000.000

Ternyata gampang ya? Ayoo dilanjutkan membacanya ya….

 

3: Transaksi tambahan modal disetor

Pak Nasib menyetorkan uang sebesar Rp 50.000.000 sebagai tambahan modal di PT Sedulur Papat, sebuah perusahaan yang menyediakan aneka poduk keperluan usaha jok motor dan mobil wilayah Sidoarjo dan sekitarnya. Agam Jok adalah salah satu pelanggan setianya saklawase.

Bagaimana prosedur untuk mencatat setoran uang tersebut?

Dengan berpedoman pada pada prinsip debit dan kredit, maka kita bisa mencatat transaksi tersebut sebagai berikut:

(Debit) Kas …. Rp 50.000.000
(Kredit) Tambahan Modal Disetor Pak Nasib ….. Rp 50.000.000

Keterangan:

Seperti pada contoh-contoh sebelumnya, setiap terjadi kenaikan aset yang disebabkan oleh suatu transaksi, maka dicatat di bagian Debit, sedangkan kenaikan tambahan modal disetor dicatat di sisi Kredit.

 

4: Pinjaman dari pihak ketiga

Untuk mencatat penerimaan kas dari pinjaman pihak ketiga, prinsip akuntansi yang digunakan masih sama, yaitu setiap kenaikan saldo jenis akun kewajiban dicatat ke Kredit. Perhatikan contoh berikut ini:

PT KLB Era Sukses berencana untuk mengembangkan pasar ke wilayah Kediri, Tulungagung, Trenggalek dan Blitar. Untuk memperluas jangkauan area pemasaran dibutuhkan dana yang tidak sedikit.

Dan untuk memenuhi kebutuhan tersebut, perusahaan mengajukan proposal pinjaman dana ke salah satu lembaga keuangan. Proposal tersebut disetujui senilai Rp 87.250.000 dan setelah mengurusi segala urusan administrasi, dana tersebut ditransfer ke rekening perusahaan tanggal 9 September 2022. Perusahaan membayar angsuran pokok dan bunga pinjaman setiap bulan sebesar Rp 6.500.000

Selanjutnya perusahaan melakukan pencatatan sesuai prinsip akuntansi sebagai berikut:

Cash …. Rp 87.250.000 (Debit)
Utang Pihak Ketiga … Rp 87.250.000 (Kredit)

Ketika perusahaan membayar cicilan, maka dicatat sbb:

Utang Pihak Ketiga …. Rp 6.500.000 (Debit)
Cash ….. Rp 6.500.000 (Kredit)

 

5: Pendapatan diterima di muka

Toko Adil Jaya Raya menjual berbagai peralatan usaha kue tradisional dan kekinian. Bulan Desember permintaan barang dagangan meningkat pesat karena menjelang Natal dan Tahun Baru. Kondisi ini menyebabkan beberapa pelanggan menyerahkan uang terlebih dahulu sebagai pembayaran barang.

Pada tanggal 25 Oktober 2022, sebuah home industry yang memproduksi roti kekinian menyerahkan uang muka sebesar Rp 1.750.000. Barang yang dipesan akan dikirimkan pada bulan November 2022.

Transaksi penerimaan uang ini dicatat oleh perusahaan sebagai berikut:

(Debit) Kas ….. Rp 1.750.000
(Kredit) Uang Muka ….. Rp 1.750.000

Jurnal akuntansi setelah pengiriman barang dagangan adalah:

(Debit) Uang Muka …. Rp 1.750.000
(Kredit) Penjualan Barang Dagangan …. Rp 1.750.000

 

C: Jurnal penerimaan kas perusahaan manufaktur

Secara prinsip metode, format dan prosedur pencatatan jurnal transaksi perusahaan jasa, dagang, dan manufaktur adalah sama, yang membedakaan adalah jenis transaksinya. Misalnya proses produksi hanya ada diperusahaan manufaktur, sedangkan perusahaan jasa dan dagang tidak ada. Untuk itu mari dibaca contoh-contoh pencatatan transaksi penerimaan kas perusahaan manufaktur berikut ini:

1: Transaksi maklon

Sebuah perusahaan distribusi peralatan kesehatan memanfaatkan jasa maklon pembuatan salah satu kebutuhan bidang kesehatan ke PT Seger Waras Enginering.

Pada tanggal 7 November 2022, PT Seger Waras Enginering menerimana pembayaran tunai sebesar Rp 62.000.000 atas pekerjaan yang telah diselesaikan.

Kemudian perusahaan membuat catatan atas pembayaran tersebut ke sistem akuntansi dengan format sebagai berikut:

Cash ….. Rp 62.000.000 (Debit)
Pendapatan …. Rp 62.000.000 (Kredit)

Misalnya ada down payment sebesar 25% dari total nilai pekerjaan, maka format pencatatannya adalah:

(Debit) Cash …. Rp 46.500.000
(Debit) Down Payment …. Rp 15.500.000
(Kredit) Pendapatan …. Rp 62.000.000

Bagaimana, mudah kan?Ayooo baca lagi contoh dibawah ini…

 

2: Pendapatan lain-lain

Suatu perusahaan manufaktur PT Roda Dua Asesorisku fokus usaha memproduksi asesoris kendaraan roda dua. Suatu ketika ada investor yang ingin mendirikan pabrik sejenis di daerah lain. Untuk melancarkan proses itu, sang investor menggandeng PT Roda Dua Asesorisku sebagai konsultan yang membantu menyiapkan beroperasinya pabrik.

PT Roda Dua Asesorisku memperoleh fee sebesar Rp 15.000.000 dan dibayarkan secara tunai. Penerimaan fee dicatat oleh perusahaan sebagai berikut:

(Debit) Kas …. Rp 15.000.000
(Kredit) Fee …. Rp 15.000.000

 

3: Penerimaan piutang

PT Makanan Kecilku merupakan perusahaan yang memproduksi aneka snack dari level biasa sampai level premium. Setiap level memiliki customer sendiri-sendiri, dari anak-anak sampai orang tua. Toko Ikrar Jajanan adalah salah satu distributor untuk wilayah Banjarnegara dan sekitarnya.

Untuk pelanggan lama yang sudah terpercaya, PT Makanan Kecilku mengambil kebijakan pembayaran kredit dengan jatuh tempo 30 hari setelah transaksi.

Pada tanggal 20 September 2022, perusahaan menerima pembayaran senilai Rp 3.600.000 melalui transfer di rekening Bankku dari Toko Ikrar Jajanan sebagai pelunasan pembelian tanggal  10 Agustus 2022.

Penerimaan kas ini dicatat oleh PT Makanan Kecilku sebagai berikut:

(Debit) Bankku Rek. xxxxx …. Rp 3.600.000
(Kredit) Piutang Toko Ikrar Jajanan ….. Rp 3.600.000

Bagaimana menurut Anda? Tidak sulit dan mudah dipraktikkan ya?

 

03: Kesimpulan

Jurnal penerimaan kas digunakan untuk mencatat semua transaksi bisnis yang ada hubungannya dengan penerimaan uang (cash in). Contoh jurnal penjualan tunai dan pelunasan piutang.

Prinsip akuntansi debit dan kredit untuk mencatat transaksi penerimaan uang adalah di debit untuk akun kas dan akun pendapatan, piutang, atau pos lain yang menyebabkan kenaikan saldo akun cash di sisi kredit. Jadi, transaksi yang dicatat dalam jurnal penerimaan kas adalah semua transaksiyang terkait dengan kas masuk.

Bagaimana prosedur membuat jurnal penerimaan cash?

Proses dan langkah pertama membuat jurnal penerimaan kas adalah melakukan analisis terhadap bukti transaksi (invoice, faktur, nota) beserta nilainya. Apakah bukti-bukti tersebut memang benar-benar terjadi? Selanjutnya menentukan akun mana yang dicatat ke debit dan mana ke kredit? Kemudian hasil analisis dituliskan ke dalam jurnal penerimaan kas.

Dan jika Anda ingin menerapkan standar operasional prosedur (SOP) Penerimaan Kas, Anda bisa menerapakn SOP Finance dan Accounting Tools.

Inilah sedikit yang bisa dibagikan tentang jurnal penerimaan kas, semoga ada manfaatnya dan terima kasih.***

Catatan kaki:
Jika mengutip atau menukil artikel ini mohon disebutkan link sumbernya ya. Maturnuwun.

Halo, saya seorang profesional bidang Finance & Accounting yang setiap hari berkutat dengan data-data serta angka. Siap mendampingi dan membuatkan Laporan Keuangan Bisnis Anda sesuai Standar Akuntansi Keuangan.

SOP Keuangan