Jurnal Pengeluaran Uang (Cash) Perusahaan Jasa, Dagang, Manufaktur Beserta Contohnya

Jurnal pengeluaran kas adalah jurnal akuntansi yang digunakan untuk mencatat transaksi pengeluaran cash untuk membayar berbagai keperluan perusahaan dagang, manufaktur dan jasa, contoh jurnal pengeluaran kas kecil untuk membayar beban listrik dan air.

Pihak yang berwenang untuk mengotorisasi pengeluaran kas adalah kepala bagian yang mengajukan permintaan pengeluaran kas dan disetujui oleh manajer keuangan. Untuk lebih jelasnya yuk baca pembahasan beserta contoh dalam artikel berikut ini.

 

01: Pengertian Jurnal Pengeluaran Kas
(Cash Disbursement Journal)

A: Definisi Jurnal Pengeluaran Kas

Apa yang dimaksud jurnal pengeluaran kas? Ada catatan akuntansi terhadap semua jenis transaksi perusahaan yang berkaitan dengan pengeluaran uang secara tunai, baik untuk membeli bahan produk maupun memenuhi keperluan kegiatan perusahaan sehari-hari. Contoh transaksi yang termasuk jurnal pengeluaran kas adalah pembayaran pembelian peralatan.

Jurnal pengeluaran kas (cash disbursement journal) disebut juga dengan jurnal kas keluar atau disingkat dengan tiga huruf JKK.

Bagaimana pengeluaran kas dalam transaksi bank syariah? langsung saja baca > Transaksi Akad Murabahah

 

B: Format Pencatatan Jurnal Pengeluaran Kas

Secara sederhana. Format pencatatan transaksi jurnal pengeluaran kas adalah tanggal transaksi, nomor dan nama akun, kemudian jumlah transaksi yang dicatat ke Debit dan Kredit. Jadi, contoh format penulisannya sebagai berikut:

14/12/2022

(Debit) 51000 Pembelian Perlengkapan Pabrik … Rp xxxx
(Kredit) 11200 Kas …… Rp xxxx

Dari contoh pencatatan di atas, kita bisa menguraikan bahwa:

1: Tanggal transaksi, 14 Desember 2022

2: Nomor akun pembelian perlengkapan pabrik adalah 51000 dicatat ke Debit, dan kas adalah 11200 diinput ke Kredit.

3: Jumlah transaksi adalah Rp xxxx

Untuk lebih jelasnya, silahkan baca, pelajari dan perhatikan contoh pencatatan jurnal pengeluaran kas perusahaan dagang, jasa, dan manufaktur beserta pembahasannya Bab 03 di bawah ini.

 

C: Format Tabel Pengeluaran Kas

Secara umum, format tabel pengeluaran kas terdiri dari:

1: Bagian Judul Tabel

Apa saja elemen yang menyusun bagian kepala tabel?

Bagian ini terdiri dari tiga komponen pokok, yaitu:

  1. Baris paling atas berupa nama perusahaan atau entitas, misalnya “Perusahaan Dagang (PD) Aneka Kertas Mulia”
  2. Baris kedua adalah nama tabel, contohnya: “Jurnal Pengeluaran Kas”.
  3. Elemen baris ketiga merupakan waktu atau periode pencatatan, misalnya “Periode Desember 2022”.

 

2: Bagian Tabel

Komponen-komponen yang menyusun tabel antara lain sebagai berikut:

Table Header

Header tabel terdiri dari:

  1. Tanggal
  2. Keterangan
  3. Ref
  4. Debit:
    1. Pembelian
    2. Utang
    3. Serba-serbi atau account lainnya; bisa ditambakan juga kolom ref, nomor akun dan jumlah transaksinya.
  5. Kredit:
    1. Kas
    2. Diskon pembelian

Jadi, dalam tabel pengeluaran kas kolom serba-serbi digunakan untuk mencatat pengeluaran uang tunai untuk membayar transaksi tertentu, contohnya beban gaji dan pembelian perlengkapan kantor.

 

Daftar Transaksi

Adalah bagian dari tabel pengeluaran kas yang digunakan untuk mencatat daftar semua transaksi cash disbursement yang dicatat secara historis sesuai dengan tanggal terjadinya.

Dan jika ditampilkan dalam gambar, berikut ini contoh bentuk format tabel pengeluaran kas:

Contoh format tabel jurnal pengeluaran kas

Dari format tabel pengeluaran kas, kita bisa menyimpulkan bahwa:

  1. Pencatatan jurnal pengeluaran kas yang benar terdapat pada kolom tanggal terjadinya transaksi (prinsip akuntansi accrual basis)
  2. Format tabel jurnal pengeluaran kas umumnya disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan atau entitas terkait.
  3. Kolom jumlah pada tabel pengeluaran kas diisi dengan jumlah transaksi yang dilakukan perusahaan.
  4. Yang dimaksud dengan potongan pembelian adalah diskon yang diberikan oleh pembeli kepada penjual sesuai dengan ketentuan yang disepakati bersama. Ada beberapa jenis potongan pembelian yang biasa dilakukan, antara lain:
    1. Potongan yang sudah ditentukan sejak awal transaksi.
    2. Diskon pembelian yang diberikan oleh penjual karena membayar lebih awal.

Baca juga artikel keren ini >> Purchasing Staff

 

02: Contoh Soal Jurnal Pengeluaran Kas dan Pembahasan Jawaban

A: Jurnal pengeluaran kas perusahaan dagang

1: Contoh jurnal pengeluaran kas kecil

Jurnal pengeluaran dana kas kecil atau petty cash berfungsi sebagai pencatatan transaksi-transaksi pengeluaran uang tunai yang menggunakan dana kas kecil, contohnya pembelian alat tulis kantor (ATK).

Perhatikan contoh berikut ini:

UD Aneka Warna, pada tanggal 12 Desember 2022 mengeluarkan uang dari petty cash untuk membayar pembelian kertas dari Toko Atekaku senilai Rp 1.250.000 dengan syarat pembayaran 5/10.

Pada tanggal 20 Desember UD Aneka Warna membayar lunas pembelian tersebut melalui transfer tunai melalui Bank Arthaku.

Bagaimana prosedur pencatatan jurnal pengeluaran kas UD Aneka Warna?

Pembahasan jawaban:

Langkah paling awal untuk membuat jurnal adalah melakukan analisa transaksi. Dari transaksi yang di lakukan oleh UD Aneka Warna, kita bisa menyimpulkan bahwa ada empat akun yang terlibat, yaitu:

  1. Pembelian (persediaan kerta), dengan diskon jika membayar sesuai waktu yang disyaratkan.
  2. Piutang dagang sebesar Rp 1.250.000
  3. Diskon sebesar 5% atau senilai Rp 62.500
  4. Kas senilai Rp 1.187.500

Setelah kita mengetahui akun-akun yang terpengaruh beserta jumlahnya, selanjutnya adalah membuat jurnal sebagai berikut:

Jurnal akuntansi tanggal 12/12/2022:

Persediaan Kertas … Rp 1.250.000 (Debit)
Utang Dagang …. Rp 1.250.000 (Kredit)

Keterangan:

Menurut prinsip akuntansi debit dan kredit, jika suatu transaksi menyebabkan kenaikan persediaan, maka dicatat ke debit, sedangkan kenaikan utang dagang dicatat ke sisi kredit.

Jurnal transaksi pengeluaran kas tanggal 20/12/2022:

Hutang Dagang … Rp 1.250.000 (Debit)
Kas …. Rp 1.187.500 (Kredit)
Diskon …. Rp 62.500 (Kredit)

Penjelasan:

Penurunan akun hutang dagang dicatat ke debit, sedangkan penurunan kas dicatat ke kredit dan diskon pembelian di kredit.

 

2: Transaksi pembelian perlengkapan kantor

Pada tanggal 1 November 2022, UD Barokah merupakan perusahaan dagang yang menjual ATK dan buku-buku referensi keagamaan. Untuk meningkatkan pelayanan kepada para pelanggannya, UD Barokah membeli perlengkapan kantor, yaitu 2 unit personal komputer. Harga satu unit komputer Rp 10.000.000 (include PPN/Pajak Pertambahan Nilai). Pembayaran dilakukan secara tunai.

Berikut ini prosedur pencatatan transaksinya:

1: Akun-akun yang terpengaruh transaksi

Ada tiga jenis akun yang berhubungan dengan transaksi pembelian komputer, yaitu:

  • Aset tetap (PC)
  • Cash
  • PPN masukan

2: Nilai transaksi

Berapa jumlah nominal masing-masing akun yang terlibat?

  • Nilai dua aset tetap (PC) adalah sebesar Rp 10.000.000.
  • Cash Rp 8.900.000, dengan perhitungan sebagai berikut :
    = Rp 10.000.0000 – (Rp 10.000.000 x 11%).
  • PPN masukan Rp 1.100.000, cara menghitungnya seperti berikut ini :
    = Rp 10.000.000 x 11%

3: Prinsip pencatatan

Dalam prinsip pencatatan debet dan kredir, setiapa transaksi yang mengakibatkan:

  • Kenaikan aset, maka dicatat ke debet
  • Kenaikan kewajiban, dicatat ke kredit
  • Penurunan ekuitas, dicatat ke Debit
  • Peningkatan nilai pendapatan dicatat ke Kredit
  • Penurunan biaya, dicatat ke kredit

4: Jurnal pengeluaran kas

Berdasarkan prinsip pencatatan debet dan kredit, maka kita bisa membuat jurnal pengeluaran kas sbb:

(Debet) Aset Tetap (PC) …. Rp 8.900.000
(Debit) PPN Masukan … Rp 1.100.000
(Kredit) Cash …. Rp 10.000.000

 

3:  Transaksi pembelian kredit dengan PPN

Bagaimana prosedur untuk mencatat pembelian yang pembayarannya tunai? Untuk menjawab pertanyaan ini, saya akan berikan satu contoh berikut ini:

Pada tanggal 2 Oktober 2022, sebuah perusahaan dagang yang menjual barang dan peralatan elektronika UD Elektronika Prakasa Multijaya akan menambah persediaan barang dagangannya sebagai antisipasi Natal dan Tahun Baru senilai Rp 100.500.000 (include PPN). Sistem pembayaran 7/10, n/45. Pada tanggal 30 Oktober 2022, perusahaan melunasi pembeliannya.

Kemudian UD Elektronika Prakasa Multijaya melakukan pencatatan transaksi pengeluaran kas seperti di bawah ini:

Tanggal 2/10/2021: Transaksi pembelian kredit

Persediaan Barang Elektronika … Rp 89.445.000 (Debit)
PPN Masukan …. Rp 11.055.000 (Debit)
Utang Dagang …. Rp  100.500.000 (Kredit)

Tanggal 30/10/2022: Pelunasan pembayaran

Utang Dagang …. Rp 100.500.000 (Debit)
Kas …. Rp 100.500.000 (Kredit)

 

4: Pembayaran Gaji Pegawai

UD Cahaya Mulia Perkasa merupakan perusahaan dagang yang mendistribusikan aneka lampu. Perusahaan mempekerjakan tenaga penjualan tetap dan freelance. Pegawai tetap memperoleh tunjangan-tunjangan yang ditanggung oleh perusahaan, antara lain: jaminan sosial dan hari tua.

Pada tanggal 31 Oktober 2022, perusahaan mencatat beban gaji untuk tiga karyawan penjualan sebesar Rp 11.122.000 dan satu karyawan staf administrasi umum sebesar Rp 2.780.000. Besaran gaji tersebut merupakan akumulasi dari gaji pokok beserta tunjangan.

Gaji karyawan dibayarkan tanggal 1 November 2022.

Bagaimana UD Cahaya Mulia Perkasa mencatat jurnal pengeluaran kas pembayaran gaji pegawai?

Prosedur pencatatan transaksi-transaksi pengeluaran kas dengan berpedoman pada prinsip debit dan kredit tersebut berikut ini:

Pencatatan transaksi tanggal 31 Oktober 2022:

Biaya Gaji Pegawai Penjualan … Rp 11.122.000 (Debit)
Biaya Gaji Staf Kantor …. Rp 2.780.000 (Debit)
Utang Iuran BPJS …. Rp 851.600 (Kredit)
Utang PPh 21 …. Rp 3.332.000 (Kredit)
Hutang Iuran Pensiun … Rp 680.000 (Kredit)
Utang Asuransi …. Rp 520.000 (Kredit)
Utang Gaji Pokok … Rp 8.518.400 (Kredit)

Pencatatan transaksi ketika perusahaan membayar gaji karyawan, tanggal 1 November 2022:

Utang Iuran BPJS …. Rp 851.600 (Debit)
Utang PPh 21 …. Rp 3.332.000 (Debit)
Hutang Iuran Pensiun … Rp 680.000 (Debit)
Utang Asuransi …. Rp 520.000 (Debit)
Utang Gaji Pokok … Rp 8.518.400 (Debit)
Kas …. Rp 13.902.000 (Kredit)

Daftar kode akun juga sesuatu yang penting >> Neraca Saldo

 

5: Pembelian Barang Daganga

Untuk mempersiapkan momen Natal dan tahun baru PD Sumber Rezeki Adalah Tuhan menambah persediaan barang dagangan. Tanggal 23 Oktober 2022, perusahaan dagang tersebut membeli dari salah satu suppliernya PT Panganan Generasi Milenia senilai Rp 50.000.000 sudah termasuk PPN. Pembayaran akan dilakukan 7 harus setelah tanggal transaksi, tepatnya 30 Oktober 2022.

Transaksi pembelian dan pengeluaran kas tersebut dicatat oleh perusahaan dalam buku jurnal sebagai berikut:

Tanggal 23/10/2022:

(Debet) Persediaan Barang Dagangan … Rp 70.000.000
(Kredit) PPN …. Rp 7.700.000
(Kredit) Hutang Dagang …. Rp 62.300.000

Tanggal 30 Oktober 2022:

(Debet) Hutang Dagang … Rp 62.300.000
(Kredit) Kas …. Rp 62.300.000

 

B: Jurnal pengeluaran kas perusahaan manufaktur

Bagaimana prosedur pencatatan jurnal pengeluaran kas perusahaan manufaktur? Perhatikan tiga contoh kasus beserta pembahasannya berikut ini:

1: Pembelian raw material

Karena permintaan barang yang meningkat di akhir tahun, PT Jaya Sampurna Manufaktur berencana meningkatkan produksinya. Persediaan raw material dan barang penolong ditambah. Tanggal 15 November 2022, perusahaan membeli bahan baku atau raw material sebesar Rp 15.000.000 dan barang penolong Rp 3.000.000 serta barang pendukung lainnya Rp 2.500.000, dengan uang muka pembelian sebesar Rp 10.000.000 dan sisanya akan dilunasi tanggal 30 November 2022.

Transaksi pembelian dengan uang muka ini dicatat oleh PT Jaya Sampurna Manufaktur ke dalam buku jurnal pengeluaran kas dan hutang dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1: Mengidentifikasi dan mengklasifikasi akun yang terlibat dalam transaksi tersebu.

Dari transaksi pembelian bahan baku di atas, kita dapat mengidentifikasi ada beberapa akun yang terlibat, yaitu:

  • Persediaan raw material
  • Persediaan barang penolong
  • Cash
  • Utang Usaha
  • Persediaan barang pendukung

2: Menghitung jumlah setiap akun yang terpengaruh

  • Persediaan raw material, Rp 15.000.000
  • Persediaan barang penolong, Rp 3.000.000
  • Cash (DP), Rp 10.000.000
  • Utang Usaha, Rp 10.500.000
  • Persediaan barang pendukung, Rp 2.500.000

3: Mencatatnya dengan prinsip debit dan kredit

Ada dua peristiwa menyangkut transaksi tersebut, yaitu tanggal 15/11/2022 dan 30/11/2022

Jurnal pengeluaran kas tanggal 15 November 2022:

Persediaan Bahan Baku … Rp 15.000.000 (Debet)
Persediaan Barang Penolong … Rp 3.000.000 (Debet)
Bahan Pendukung Lainnya ….. Rp 2.500.000 (Debet)
Cash Bank …. Rp 10.000.000 (Kredit)
Utang Usaha …. Rp 10.500.000.000 (Kredit)

Jurnal pengeluaran kas tanggal 30 November 2022:

(Debet) Utang Usaha …. Rp 10.500.000
(Kredit) Cash Bank …. Rp 10.500.000

Pada tanggal 15/11/2022, PT Jaya Sampurna Manufaktur mengeluarkan kas sebesar Rp 10.000.000 sebagai uang muka pembelian, sedangkan pada tanggal 30 November 2022, perusahaan mengeluarkan kas sebanyak Rp 10.500.000 untuk membayar pembelian yang belum dilunasi.

 

2: Sewa gudang

PT Jaya Sampurna Manufaktur menyewa gudang baru sebagai akibat dari meningkatnya produksi, sehingga memerlukan penyimpanan bahan baku, penolong, pendukung dan barang jadi. Pada tanggal 20 November 2022 perusahaan menyepakati untuk menyewa gudang di komplek Permata Gedangan. Nilai kontrak sebesar Rp 50.000.000 untuk masa sewa satu tahun atau 12 bulan.

Bagaimana perusahaan mencatat sewa gudang? Apakah perlu dibuatkan penyesuaian di akhir periode? Bagaimana proses penyesuaiannya?

Perhatikan pembahasan solusinya berikut ini:

Ada tiga pertanyaan yang perlu dijawab, yaitu:

1: Prosedur pencatatan sewa gudang dibayar dimuka, tanggal 20 November 2022

Jurnal pengeluaran kas untuk sewa dibayar dimuka:

Biaya Sewa Gudang Dibayar Dimuka …. Rp 50.000.000 (Debit)
Kas ….. Rp 50.000.000 (Kredit)

Penjelasan:

Biaya sewa gudang dibayar dimuka adalah jenis akun aset, masih ingat cara mencatat aset? “iya” setiap transaksi yang menyebabkan kenaikan nilai aset maka dicatat ke debit, sedang bila menyebabkan penurunan nilai aset maka dicatat ke kredit, sehingga akun Kas dicatat ke kredit.

 

2: Apakah perlu penyesuaian akhir periode?

Iya, perlu dibuat penyesuaian atau pembaruan akun, karena transaksi pengeluaran kas untuk membayar sewa gudang selama satu tahun atau 12 bulan, sehingga alokasi atau pembebanan biaya sewa harus dilakukan setiap periode dan biasanya di akhir periode.

Jadi, biaya sewa gudang setiap bulan adalah:

= Biaya sewa satu tahun : 12 bulan
= Rp 50.000.000: 12 bulan = Rp 4.166.667

 

3: Proses penyesuaian

Bagaimana cara melakukan proses penyesuaian? Dengan membuat penyesuaian atau adjusting entries. Dasar peng-inputannya adalah dari hasil perhitungan di point #2. Persis-nya seperti berikut ini:

(Debit) Beban Sewa Gudang … Rp 4.166.667
(Kredit) Biaya Sewa Gudang Dibayar Dimuka … Rp 4.166.667

Mengapa perlu dilakukan penyesuaian? Karena, jika tidak dilakukan pembaruan terhadap akun tersebut, maka biaya yang disajikan di laporan laba rugi (statement of profit or loss) kekecilan, sehingga jumlah laba terlalu besar dari sesungguhnya.

Di laporan neraca aset jadi terlalu besar, karena biaya dibayar dimuka adalah bagian dari aset lancar. Total ekuitas juga menjadi lebih besar, karena komponen laba periode berjalan jumlahnya kebesaran.

 

C: Jurnal pengeluaran kas perusahaan jasa

Bagaimana cara membuat jurnal pengeluaran kas perusahaan jasa? Berikut ini disajikan 3 contoh soal jurnal pengeluaran kas beserta jawaban penyelesaiannya:

1: Pembelian barang keperluan proyek IT

PT Teknika Konstruktama adalah perusahaan jasa konstruksi yang sebagian besar proyeknya adalah di bidang pergudangan. Untuk memenuhi barang-barang keperluan proyeknya, perusahaan melakukan pembelian senilai Rp 75.000.000 sudah termasuk PPN.

Penjual memberikan diskon sebesar 10% karena PT Teknika Konstruktama membayar tunai pada saat terjadinya transaksi.

Bagaimana cara menjurnal transaksi tersebut?

Sebelum dibuat jurnal, kita hitung dulu nilai diskon dan PPN dengan cara sebagai berikut:

1: Hitung nilai pembelian exclude PPN

= 100/111 x Rp 75.000.000
=  Rp 67.567.568

2: Hitung nilai potongan harga

= Rp 67.567.568 x 10%
= Rp 6.756.757

3: Menghitung harga pembelian setelah potongan harga

= Rp 67.567.568 – Rp 6.756.757
= Rp 60.810.811

4: Menghitung nilai PPN 11%

= Rp 60.810.811 x 11%
= Rp 6.689.189

5: Mencatat jurnal pengeluaran kas

Selanjutnya kita membuat jurnal khusus yang dipakai untuk mencatat transaksi pembelian barang dagang secara tunai adalah sebagai berikut:

(Debit) Pembelian … Rp 67.567.568
(Debit) PPN …. Rp 6.689.189
(Kredit) Kas … Rp 67.500.000
(Kredit) Diskon …. Rp 6.756.757

 

2: Pembayaran fee

Perhatikan contoh soal jurnal pengeluaran kas dan jawabannya berikut ini:

Pada tanggal 1 Desember 2022, PT WDY Bening Consulting membayar fee sebesar Rp 12.000.000 kepada salah satu partner kerjanya untuk pekerjaan proyek bulan November 2022. Transaksi ini dicatat ke dalam jurnal pengeluaran kas sbb:

Fee Tenaga Konsultan …. Rp 12.000.000 (Debit
Cash Bank …. Rp 12.000.000 (Kredit)

 

03: Kesimpulan

Jurnal pengeluaran kas adalah jenis pencatatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat semua pengeluaran cash, contoh jurnal pengeluaran dana kas kecil atau petty cash book. Sebagai orang yang bekerja dan menekuni dunai finance & accounting kudu mengetahui, memahami dan menguasai prosedur pencatatan disbursement cash journal.

Mengapa demikian? Karena salah satu proses terpenting dalam menyusun Laporan Keuangan adalah menjalankan proses pencatatan jurnal pengeluaran cash. Jika terjadi kesalahan ditahapan ini, maka akan mengakibatkan proses selanjutnya error.

Jika Anda tidak mau bersusah payah dengan proses penjurnalan, coba baca informasi tentang SOP Finance dan Accounting Tools, mudah-mudahan bisa semakin membuka wawasan.

Inilah sedikit yang bisa kami bagikan, semoga bermanfaat. Dan jika ada pembaca yang mau mengutip artikel ini, mohon untuk disebutkan serta disertakan link sumbernya ya. Thanks

Halo, saya seorang profesional bidang Finance & Accounting yang setiap hari berkutat dengan data-data serta angka. Siap mendampingi dan membuatkan Laporan Keuangan Bisnis Anda sesuai Standar Akuntansi Keuangan.

SOP Keuangan