Kursus Akuntansi: Membuat Laporan Keuangan Excel Lengkap

Kursus Akuntansi (accounting course) khususnya membuat laporan keuangan dirancang sedemikian rupa agar setiap peserta setelah selesai kursus memiliki skill yang mumpuni untuk menyusun laporan keuangan mulai dari nol sampai analisis menggunakan rasio-rasio keuangan, antara lain current ratio, quick ratio, ROI, ROE, Debt to Equity Ratio, dan Modal Kerja.

Kursus akuntansi keuangan perusahaan online dan offline bersertifikat ini bisa dilakukan dari berbagai kota di Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Purwokerto, Pontianak, Makassar, Sidoarjo, Surabaya dan kota terdekat lainnya. Pelatihan akuntansi private online dan offline ini bisa diikuti oleh para pemula, karyawan, umkm, mahasiswa, dan pelajar SMA.

Apa saja materi yang akan akan dibahas dan dipraktikkan dalam kursus akuntansi Excel ini? Yuk baca sampai kelar rincian yang akan dipelajari dalam les mulai dari pembukuan akuntansi dasar, manajemen keuangan, logistik, audit internal dan financial ratio berikut ini…

 

A: Definisi Akuntansi Menurut Para Ahli

Menurut para ahli, akuntansi adalah sains dan seni untuk melakukan analisis transaksi, mengklasifikasi, mencatat, serta menyajikan laporan keuangan akhir periode yang terdiri dari laporan laba rugi (statement of profit or loss), perubahan modal (statement of changes in equity), neraca (statement of financial position), arus kas (statement of cash flow), dan catatan atas laporan keuangan (notes to financial statements).

Jadi, dari definisi ini bisa disimpulkan bahwa akuntansi merupakan suatu proses yang digunakan untuk mengolah data-data keuangan menjadi suatu informasi yang disebut dengan laporan keuangan atau financial statements.

Apa yang dimaksud Laporan Keuangan?

Masih menurut para ahli, pengertian laporan keuangan adalah output atau hasil dari proses akuntansi yang dibuat oleh manajemen perusahaan untuk disampaikan kepada owner’s, investor, karyawan, dan pemerintah dalam hal ini Dirjen Pajak.

 

B: Tahap-tahap Membuat Laporan Keuangan Excel di Kursus Akuntansi

Materi kursus akuntansi mencakup proses pengolahan data-data transaksi keuangan menjadi laporan keuangan yang dikenal dengan siklus akuntansi.  Proses ini dilakukan melalui beberapa tahap yang disajikan dalam sebuah flowchart berikut ini:

Flowchart proses penyusunan laporan keuangan Excel.

Dari flowchart tersebut di atas, ada beberapa tahap proses penyusunan laporan keuangan, yaitu:

A: Tahap Input

1: Bukti Transaksi

Tahap pertama materi kursus akuntansi Excel adalah tentang bukti transaksi, yakni merupakan dokumen awal yang akan untuk membuat laporan keuangan yang digunakan untuk me-record semua jenis transaksi, contoh: invoice, nota, faktur, kuitansi, dan bukti kas keluar serta bukti kas masuk.

 

B: Tahap Proses

1: Jurnal Akuntansi

Materi tentang jurnal akuntansi adalah bagian kedua dari pelatihan excel akuntansi. Jurnal digunakan untuk mencatat bukti-bukti transaksi keuangan. Proses ini dilakukan setelah melakukan analisis terhadap bukti transaksi.

Analisis ini perlu dilakukan untuk mengetahui pengaruh transaksi terhadap pos-pos yang akan disajikan dalam laporan keuangan.

Proses pencatatan ke dalam jurnal akuntansi ini menganut prinsip double entry, di mana setiap transaksi akan mempengaruhi minimal dua pos yang dicatat di sisi debit dan kredit.

2: Buku Besar

Buku besar atau general ledger adalah buku yang digunakan untuk meringkas semua transaksi keuangan bisnis yang terjadi selama periode tertentu. Peringkasan itu didasarkan pada pos atau akun yang digunakan, sehingga secara up to date kita akan mengetahui berapa saldo akun kas, persediaan, piutang usaha dan lainnya.

3: Neraca Lajur

Neraca lajur atau kertas kerja akuntansi adalah rangkuman dari semua proses pembuatan laporan keuangan dari awal hingga laporan laba rugi dan neraca. Oleh karena itu, dari kertas kerja ini kita sudah bisa mengetahui apakah proses dan tahapan yang telah dijalankan sudah benar atau belum.

Selain itu, kita juga sudah tahu berapa jumlah laba (rugi) dan posisi keuangan perusahaan.

Artikel terkait: Contoh Key Performance Indicator – KPI Karyawan Finance.

 

C: Tahap Output

Laporan keuangan atau financial statements adalah hasil akhir dari semua proses yang telah dilakukan dalam kursus akuntansi. Menurut standar akuntansi keuangan yang berlaku saat ini ada 5 (lima) jenis laporan keuangan yaitu:

1: Statement of Profit or Loss atau Income Statement

Laporan ini menunjukkan performance atau kinerja perusahaan dalam jangka waktu tertentu, misalnya satu semester. Laporan keuangan ini menyajikan hasil selisih antara pendapatan dikurangi dengan beban.

2: Statement of Changes in Equity atau Laporan Perubahan Ekuitas

Laporan ini menyajikan peruabahan ekuitas perusahaan setelah melakukan aktivitas bisnis dalam selama periode tertentu. Jika perusahaan memperoleh keuntungan, maka terjadi kenaikan ekuitas pemilik, dan sebaliknya akan mengalami penurunan bila perusahaan rugi.

3: Laporan Posisi Keuangan atau Neraca

Balance sheet atau laporan posisi keuangan atau neraca merupakan jenis laporan keuangan yang menunjukkan ‘kesehatan’ perusahaan. Indikasi perusahaan yang sehat bisa dilihat dari komponen-komponen yang disajikan, antara lain nilai kas dan setara kas, fixed asset, kewajiban dan ekuitas.

4: Laporan Arus Kas atau Statement of Cash Flows

Laporan cash flow disajikan untuk menunjukkan lalu lintas kas perusahaan, baik lalu lintas masuk (penerimaan kas) ataupun lalu lintas keluar (pengeluaran kas).

Ada 3 (tiga) elemen utama yang disajikan dalam laporan ini, yaitu:

  • Arus kas dari aktivitas operasi, seperti: penerimaan dari penjualan dan pengeluaran biaya.
  • Cash flow dari aktivitas investasi, misalnya penerimaan dari penjualan aset tetap.
  • Arus kas dari aktivitas pendanaan (financing), contohnya pengeluaran kas untuk membayar utang bank.

5: Catatan Atas Laporan Keuangan (Notes of Financial Statements)

Jenis laporan keuangan ini disajikan untuk mengungkapkan semua informasi penting dan menjelaskan semua komponen atau elemen yang sudah disajikan pada setiap jenis laporan keuangan secara rinci. Misalnya, nilai piutang perusahaan yang disajikan di neraca berasal dari siapa saja.

Selain itu perlu juga disajikan informasi lain yang tidak disajikan dalam laporan laba rugi, neraca, perubahan ekuitas maupun laporan cash flow.

Bagaimana cara mengerjakan setiap tahap penyusunan laporan keuangan akan dibahas dalam tema-tema berikut ini…

 

C: Materi Kursus Akuntansi – Membuat Chart of Account (COA)

Praktik pertama dalam kursus akuntansi online maupun offline (tatap muka) untuk menyusun laporan keuangan adalah merancang kode akun Excel (chart of account).

Cara termudah untuk membuat chart of account adalah mengacu pada pos-pos yang akan disajikan pada laporan keuangan. Ada 5 (lima) pos utama yang menyusun statements of financial, yaitu:

  1. Assets; cash, inventory
  2. Liability; utang jangka pendek
  3. Equity; saham, laba ditahan
  4. Revenue; penjualan
  5. Cost; gaji, biaya marketing

Misalnya, akun kas kantor cabang Madura adalah 11200. Artinya, angka satu paling kiri menunjukkan kelompok aset. Angka 1 yang kedua adalah cabang utama Jawa Timur, sedangkan angka 2 di urutan ketiga dari kiri menunjukkan cabang Madura.

Perhatikan contoh chart of account berikut ini:

Contoh Chart of Account (COA)

 

D: Menyiapkan Buku Jurnal

Setelah chart of account selesai dibuat, langkah selanjutnya adalah menyiapkan buku jurnal akuntansi.

Buku jurnal digunakan untuk menampung catatan pertama dari setiap transaksi bisnis yang dilakukan perusahaan selama periode tertentu. Misalnya, perusahaan menjual barang seharga Rp 500.000. Transaksi penjualan ini akan dicatat ke dalam buku jurnal sebagai berikut:

[Debit] Kas …. Rp 500.000
[Kredit] Penjualan …. Rp 500.000

Demikian juga dengan jenis transaksi-transaksi lainnya, semua dicatat ke dalam buku jurnal dengan berpedoman pada prinsip debit kredit.

Materi ini menjadi perhatian serius dalam kursus akuntansi online dan offline bersertifikat ini, karena jika salah dalam melakukan pencatatan, maka akan mengakibatkan kesalahan dalam langkah serta tahapan selanjutnya.

Perhatikan contoh buku jurnal Excel berikut ini:

Contoh pencatatan jurnal transaksi

Baca artikel terkait tentang Peluang Kerja Staf Admin Rumah Sakit

 

E: Memindahkan (Posting) Buku Besar

Buku besar disiapkan setelah proses pencatatan transaksi selesai dilakukan. Cara membuat buku besar adalah dengan memindahkan setiap catatan dari jurnal umum sesuai dengan akun di buku besar.

Dalam pelatihan akuntansi ini dipelajari cara memindahkan (posting) pencatatan menggunakan fungsi Excel SUMIF. Contoh penulisan rumusnya sebagai berikut:

Kolom Debit:

=SUMIF(Jurnal!$E$6:$E$25;’BUKU BESAR’!$A7;Jurnal!$F$6:$F$25)

Kolom Kredit:

=SUMIF(Jurnal!$E$6:$E$25;’BUKU BESAR’!$A7;Jurnal!$G$6:$G$25)

Perhatikan contoh buku besar yang sudah jadi berikut ini:

Contoh buku besar transaksi

 

F: Menyusun Neraca Saldo Sebelum Disesuaikan

Neraca saldo sebelum penyesuaian adalah daftar saldo setiap akun yang disusun berdasarkan buku besar. Pada training akuntansi ini dipelajari dan dipraktikkan cara mengambil saldo masing-masing akun dari buku besar ke neraca saldo (trial balance).

Ada dua cara pengambilan saldo akun, yaitu secara manual dengan mengambil satu per satu, atau menggunakan rumus Excel Vlookup dengan contoh susunan penulisannya seperti berikut ini:

=IFERROR(VLOOKUP($A5;’Buku Besar’!$A$3:$F$124;5;FALSE);0)

Dan hasilnya nampak seperti berikut ini:

Contoh Neraca Saldo Sebelum Penyesuaian

 

G: Membuat Penyesuaian Adalah Materi Kursus Akuntansi

Ada 6 (enam) jenis akun atau pos yang sering dilakukan penyesuaian dan dibahas secara rinci dalam kursus akuntansi, antara lain:

  1. Pendapatan yang akan diterima
  2. Biaya yang masih akan dibayar
  3. Pendapatan diterima di muka
  4. Biaya dibayar di muka
  5. Persediaan akhir periode
  6. Penyusutan aset tetap berwujud

Bagaimana cara membuat jurnal penyesuaian? Perhatikan contoh berikut ini:

PT Aksesinda Jaya Perkasa merupakan perusahaan jasa developt aplikasi dan maintenance infrastruktur teknologi informasi. Pada tanggal 10 Januari 2022 perusahaan menerima pembayaran jasa pemeliharaan untuk 3 bulan ke depan sebesar Rp 12.000.000.

Atas transaksi tersebut PT Aksesinda Jaya Perkasa melakukan pencatatan jurnal akuntansi sebagai berikut:

Tanggal 10 Januari 2022:

[Debit] Kas …. Rp 12.000.000
[Kredit] Pendapatan Jasa Diterima Dimuka …. Rp 12.000.000

Tanggal 31 Januari 2022: Membuat jurnal penyesuaian untuk mengalokasikan pendapatan di bulan pertama:

[Debit] Pendapatan Jasa Diterima Dimuka …. Rp 4.000.000
[Kredit] Pendapatan Jasa … Rp 4.000.000

28 Februari 2022: Membuat jurnal penyesuaian untuk bulan kedua:

[Debit] Pendapatan Jasa Diterima Dimuka …. Rp 4.000.000
[Kredit] Pendapatan Jasa … Rp 4.000.000

31 Maret 2022: Membuat jurnal penyesuaian untuk bulan ketiga:

[Debit] Pendapatan Jasa Diterima Dimuka …. Rp 4.000.000
[Kredit] Pendapatan Jasa … Rp 4.000.000

Baca artikel terkait tentang Cara Menjadi Admin Media Sosial

 

H: Menyusun Neraca Saldo Setelah Penyesuaian

Setelah melakukan proses penyesuaian beberapa akun atau pos yang memerlukan penyesuaian, selanjutnya menyiapkan neraca saldo setelah penyesuaian. Cara membuatnya adalah dengan menambahkan atau mengurangi saldo akun-akun di neraca saldo sebelum penyesuaian dengan jurnal penyesuian.

Perhatikan contoh kasus berikut ini:

Akun Persediaan Bahan Habis Pakai di neraca saldo sebelum penyesuaian (unadjusted journal entries) adalah sebesar Rp 50.000.000, sedangkan hasil penghitungan akhir periode di gudang adalah Rp 30.000.000. Jadi, ada selisih sebesar Rp 20.000.000.

Adanya selisih jumlah persediaan menurut catatan dan fisik ini, maka perusahaan membuat jurnal penyesuaian sebagai berikut:

[Debit] Biaya Persediaan Bahan Habis Pakai … Rp 20.000.000
[Kredit] Persediaan … Rp 20.000.000

Berapa nilai saldo persediaan bahan habis pakai di neraca saldo setelah penyesuaian?

Yuk dihitung bareng-bareng…

Saldo persediaan menurut catatan – Penyesuaian

= Rp 50.000.000 – Rp 20.000.000

= Rp 30.000.000

Jadi, nilai saldo akun persediaan bahan habis pakai adalah sebesar Rp 30.000.000

Untuk contoh dan kasus-kasus lainnya akan dibahas secara rinci dalam kursus akuntansi online maupun offline di kelas. So, segeralah mendaftar 🙂

 

I: Menyiapkan Neraca Lajur atau Kertas Kerja Akuntansi

Kertas kerja akuntansi dibuat untuk membantu proses akhir penyusunan laporan keuangan. Kertas kerja ini berisi rangkuman dari semua proses pembuatan laporan keuangan dari bukti transaksi sampai laporan laba rugi dan neraca.

Dari neraca lajur kita sudah bisa tahu berapa laba (rugi) dan posisi keuangan perusahaan saat itu.

Beberapa rumus Excel yang digunakan dalam kertas kerja akuntansi antara lain:

1: Fungsi Excel TEXT

Fungsi Excel Text digunakan untuk mengambil salah satu karakter dari kode akun. Misalnya kode akun aset adalah 1-00000, maka untuk mengambil angka satu bisa menggunakan fungsi Excel Text dengan penulisan rumus sebagai berikut:

=LEFT(Kode_Account;1)

Tujuan diambilnya satu digit angka kode akun adalah untuk mengambil data-data dari neraca saldo setelah penyesuaian.

2: Fungsi Excel IF

Setelah mengambil salah satu angka dari kode akun, selanjutnya digolong-golongkan. Jika angka 1,2 dan 3 maka diambil untuk laporan posisi keuangan, sedangkan  angka 4 dan 5 akan disajikan untuk laporan laba rugi.

Perhatikan contoh neraca lajur atau kertas kerja sebagai berikut:

Contoh kertas kerja akuntansi atau neraca lajur

Jadi sampai di tahap ini, peserta kursus akuntansi online bersertifikat sudah bisa mengetahui nilai laba usaha dan neraca. Langkah selanjutnya adalah memindahkan angka-angka tersebut ke dalam format yang ditentukan oleh pihak berwenang.

 

J: Materi Kursus Akuntansi – Menyusun Laporan Keuangan Lengkap

Menurut standar akuntansi keuangan, ada 5 jenis laporan keuangan akhir periode yang perlu disajikan oleh perusahaan, yaitu sebagai berikut:

  • Laporan Laba Rugi
  • Perubahan Modal
  • Neraca
  • Laporan Arus Kas
  • Catatan Atas Laporan Keuangan

Yuk cari tahu langkah mendetail kursus akuntansi online…

1: Laporan Laba Rugi (Income Statement)

Ada dua akun atau pos utama yang disajikan dalam laporan laba rugi, yaitu Pendapatan (Revenue) dan Biaya (Cost).

Selisih antara keduanya menghasilkan laba atau rugi. Perusahaan mendapatkan Laba, jika selisih antara pendapatan dikurangi biaya-biaya adalah positif (+), sedangkan mengalami rugi terjadi bila selisih antara pendapatan dikurangi dengan beban adalah negatif (-).

Perhatikan contoh laporan laba rugi sederhana berikut ini:

Contoh Income Statement

 

2: Laporan Perubahan Modal (Statement of Changes in Equity)

Jenis laporan keuangan ini menyajikan perubahan yang terjadi pada modal usaha suatu entitas. Perlu dipahami bahwa aktivitas bisnis bisa menghasilkan keuntungan atau kerugian. Bila perusahaan laba maka akan menambah modal usaha, namun sebaliknya, jika mengalami kerugian, maka modal perusahaan akan mengalami penurunan.

Bagaimana format laporan perubahan modal? Perhatikan contoh berikut ini:

Contoh Laporan Perubahan Modal

 

3: Laporan Posisi Keuangan (Balance Sheet)

Tiga komponen yang menyusun laporan posisi keuangan atau statement of financial position adalah aset, kewajiban, dan ekuitas. Jumlah total aset harus sama dengan jumlah kewajiban ditambah ekuitas. Format penyajian ini berdasarkan pada prinsip persamaan dasar akuntansi Aset = Kewajiban + Ekuitas.

Apa saja yang termasuk sebagai aset?

Aset dibedakan menjadi dua jenis yaitu:

1: Aset Lancar (Current Assets)

Jenis aset ini bersifat mudah untuk dicairkan, antara lain:

  • Kas dan setara kas,
  • Persediaan,
  • Piutang usaha.

2: Aset Tetap (Fixed Assets)

Aset ini memerlukan waktu yang relatif lama untuk mencairkannya, contohnya antara lain:

  • Tanah
  • Kendaraaan
  • Gedung
  • Mesin

Sedangkan jenis kewajiban ada kewajiban lancar dan jangka panjang. Apa itu kewajiban lancar? Yaitu kewajiban perusahaan yang jatuh tempo kurang dari satu tahun. Kewajiban jangka panjang adalah kewajiban perusahaan yang jatuh tempo lebih dari satu tahun.

Komponen ketiga dari neraca adalah ekuitas, contohnya saham disetor, laba ditahan dan laba rugi periode saat ini.

Untuk lebih rincinya masing-masing komponen ini akan dibahas secara tuntas di kursus akuntansi online bersertifikat.

Bagaimana bentuk dan format Laporan Posisi Keuangan? Berikut ini contohnya:

Contoh Laporan Posisi Keuangan

 

4: Laporan Arus Kas (Statement of Cash Flows)

Elemen Laporan Cash Flow

Komponen laporan arus kas dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu:

1: Bagian cash flow dari aktivitas operasi (operating)

Jenis aliran cash masuk dan keluar yang berasal dari kegiatan operasional perusahaan, antara lain:

(a).  Penerimaan;  penjualan, pelunasan piutang usaha.

(b). Pengeluaran; membayar utang dan biaya-biaya.

2: Bagian arus kas dari aktivitas investasi (investing)

Adalah arus kas yang berasal dari kegiatan investasi di anak perusahaan atau entitas lain serta penjualan dan pembelian aset tetap.

Pengeluaran kas terjadi jika perusahaan melakukan investasi dan pembelian aset tetap, sedangkan penerimaan kas terjadi ketika suatu entitas menerima hasil pengembalian investasi serta penjualan aset tetap.

3: Bagian cash flow dari aktivitas pendanaan (financing)

Aliran kas ini menyangkut pendanaan, seperti menerima kas dari pinjaman bank, sebaliknya akan mengeluarkan kas ketika membayar utang tersebut.

 

Metode Membuat Laporan Cash Flow

Ada dua metode yang biasa digunakan untuk membuat laporan arus kas, yaitu metode langsung (direct method) dan metode tidak langsung (indirect method).

Pada kursus akuntansi online ataupun online ini, kami menggunakan metode langsung, yaitu dengan mengambil data-data pencatatan transaksi di buku jurnal. Namun tidak menutup kemungkinan kami juga membahasa metode tidak langsung, yaitu dengan membandingkan laporan posisi keuangan periode saat ini dengan periode sebelumnya.

Setelah dibandingkan, maka kita akan mengetahui masing-masing akun yang disajikan, apakah terjadi penurunan atau kenaikan, dari selisih inilah yang kemudian disusun dalam sebuah laporan arus kas. Apapun metode yang digunakan, hasilnya sama saja.

Jika menggunakan metode langsung, maka kira akan menggunakan fungsi Excel SUMIFS, dengan contoh penulisan rumusnya sebagai berikut:

=SUMIFS(Jurnal!$G$6:$G$25;Jurnal!$C$6:$C$25;”JKM”;Jurnal!$E$6:$E$25;’Lap Arus Kas’!A7)

Penjelasan rumus Excel di atas adalah:

Kita menjumlahkan setiap transaksi di sheet jurnal dengan 3 kriteria, yaitu kolom kredit (!$G$6:$G$25), kolom kode jurnal (!$C$6:$C$25), dalam contoh ini “JKM”, dan kolom akun (!$E$6:$E$25).

 

Contoh Laporan Arus Kas Excel

Perhatikan contoh laporan arus kas yang dibuat dengan Excel berikut ini:

Contoh Laporan Arus Kas

 

5: Catatatan Atas Laporan Keuangan (Notes of Financial Statement)

Jenis laporan keuangan ini berisi penjelasan dari hal-hal yang disajikan maupun belum disajikan dalam empat laporan keuangan sebelumnya.

Secara umum, beberapa hal yang disajikan dalam catatan atas laporan keuangan antara lain:

1: Informasi umum tentang entitas/perusahaan

Bagian menjelaskan tentang pendirian perusahaan, mulai dari waktu, pendiri, dan legalitasnya. Selain itu disampaikan juga tentang jenis aktivitas/usaha, manajemen, jaringan kantor.

2: Ikhtisar kebijakan akuntansi

Hal-hal yang disajikan pada bagian ini antara lain:

  • Dasar penyusunan laporan keuangan
  • Transaksi dan saldo dalam mata uang asing
  • Pernyataan dan interpretasi standar akuntansi keuangan
  • Transaksi dengan pihak-pihak berelasi.

3: Pertimbangan, Estimasi, dan Asumsi Akuntansi

 

K: Materi Kursus Akuntansi Online – Analisa Laporan Keuangan

Materi ini dipelajari dan dipraktikan pada bagian akhir kursus akuntansi online maupun offline bersertifkat, sehingga peserta bisa memahami serta menilai bagaimana kondisi perusahaan dari laporan keuangannya.

Rasio Keuangan

Ada 6 (enam) rasio keuangan yang dipelajari, yaitu:

1: Current Ratio (Rasio Lancar)

Rasio keuangan ini berfungsi untuk mengukur seberapa kuat kemampuan perusahaan untuk melunasi utang-utangnya dengan menilai tingkat likuiditas aset yang dimiliki.

Untuk menhitung rasio lancar digunakan rumus sebagai berikut:

Aset Lancar : Hutang Lancar

Jika hasil perhitungan kurang dari satu berarti perusahaan tidak atau kurang likuid.

2: Quick Ratio

Fungsi rasio cepat (quick ratio) adalah untuk menilai kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban lancar dengan aset lancar yang dimiliki.

3: Working Capital Ratio (Rasio Modal Kerja)

Manfaat rasio modal kerja adalah untuk mengetahui kemampuan aktiva perusahaan untuk membayar kewajbannya.

Bagaimana untuk menghitung rasio modal kerja?

Modal Kerja = Aset Lancar – Hutang Lancar

Bila hasil perhitungan menggunakan rumus tersebut kurang dari nol berarti operasional perusahaan di biayai dari hutang.

4: Debt to Equity Ratio (DER)

Rumus untuk menghitung rasio ini adalah utang dibagi equity. Rasio DER digunakan untuk mengukur seberapa besar nilai hutang perusahaan bila dibandingkan dengan ekuitas yang dimiliki.

5: Return on Investment (ROI)

Laba atau keuntungan pengembalian atas investasi diukur dengan rasio keuangan ini. Jika nilai perhitungan ROI kurang dari 0 (nol) atau bahkan minus, berarti tidak ada pengembalian investasi.

6: Return on Equity (ROE)

Rasio keuangan return on equity (ROE) menunjukkan tingkat efektifitas pengelolaan bisnis oleh pihak manajemen dalam menghasilkan keuntungan dari dana-dana yang telah dipercayakan kepada mereka.

Rumus perhitungan ROE adalah Laba dibagi Equity. Batas minimalnya adalah nol persen, jika kurang dari 0% maka berarti akan menyedot modal.

 

Contoh Hasil Analisis Laporan Keuangan

Perhatikan contoh kasus analisis laporan keuangan menggunakan 6 rasio keuangan berikut ini:

Tabel Analisa Laporan Keuangan

 

L: Tempat Kursus/Pelatihan/Training Akuntansi

Kami menyelenggarakan kursus atau pelatihan akuntansi dengan fokus pada membuat dan menganalisis Laporan Keuangan Excel secara offline maupun online (Zoom).

Sistem pembelajaran dilakukan dengan satu peserta satu pengajar, sehingga peserta bisa leluasa belajar, praktik, dan berdiskusi semua materi pembelajaran. Setelah selesai kursus ada support konsultasi.

Berikut ini materi-materi yang akan dipelajari selama kursus, antara lain:

  1. Membuat Chart of Account (COA)
  2. Membuat Jurnal Akuntansi
  3. Menyiapkan Buku Besar
  4. Membuat Neraca Saldo
  5. Melakukan Penyesuaian
  6. Membuat Neraca Lajur (Kertas Kerja)
  7. Menyusun Laporan Keuangan Lengkap
  8. Analisa Laporan Keuangan; Current Ratio, Quick Ratio, Work Capital, ROI, ROE, DER

Jika Anda berminat, langsung saja hubungi:

Wahyu Susilawati

Telp. +62 813-5795-7287

 

M: Video Tutorial Membuat Jurnal Akuntansi

Mari tonton dan perhatikan video tentang step-by-step membuat jurnal akuntansi dengan Excel menggunakan rumus IF dan fitur Data Validation berikut ini:

 

Kesimpulan tentang Kursus Akuntansi

Kursus akuntansi bersertifikat yang bagus dimana ya? Lembaga penyelenggara les atau kursus akuntansi terdekat di tempat tinggal Anda hampir selalu ada yang bagus dengan kualitas guru, mentor atau tim pengajar yang mumpuni, misalnya di Jakarta, Solo, Samarinda, Palembang, Kediri, Surabaya, Sidoarjo dan Gresik.

Ilmu akuntansi, audit internal, pembukuan akuntansi dasar, logistik, persediaan (inventory),  dan  khususnya proses penyusunan laporan keuangan adalah terbuka, bisa dipelajari oleh siapa saja dan di mana saja, baik secara berbayar maupun gratis. Apalagi berbagai fasilitas saat ini tersedia, sehingga sistem pembelajaranya juga bisa disesuaikan dengan situasi, kondisi, serta kemampuan biaya. Mau online okay, offline pun tak masalah.

Termasuk software yang digunakan pun ada banyak pilihan, bisa menggunaka software akuntansi yang banyak dijual di pasaran, atau cukup menggunakan Microsot Excel atau Google Sheet.

Pertanyaannya adalah kita mau mengikuti proses belajar atau tidak? Banyak bukti sesuatu diraih secara instan tidak ada yang bisa bertahan lama. Sebagai generasi cerdas, saya yakin Anda bisa memilih dan menentukan jalan atau metode mana yang akan dipilih. Thanks

Halo, saya seorang profesional bidang Finance & Accounting yang setiap hari berkutat dengan data-data serta angka. Siap mendampingi dan membuatkan Laporan Keuangan Bisnis Anda sesuai Standar Akuntansi Keuangan.

SOP Keuangan