Cara Membuat Buku Besar dari Buku Jurnal Transaksi Beserta Contohnya, Lengkap!

Buku besar (general ledger) adalah ringkasan pencatatan jurnal transaksi per akun.  Pembuatan buku besar dilakukan setelah kita melakukan analisis dan mencatat transaksi ke jurnal atau buku harian, yaitu dengan memindahkan (posting) setiap catatan transaksi keuangan ke BUKU BESAR sesuai dengan akunnya.

Jadi, pembuatan buku besar adalah salah satu tahapan penting dalam menyusun laporan keuangan setelah melakukan pencatatan transaksi secara historis dan periodik ke ayat jurnal setiap akun, contohnya akun Kas dan Setara Kas, Piuatang Usaha, Persediaan Bahan Baku (Raw Material)  dan Fixed Assets.

Bagaimana cara menyiapkan dan membuat buku besar? Langsung saja mari ikuti pembahasan beserta beberapa contoh berikut ini.

 

01. Proses Posting Transaksi ke Buku Besar

A: Proses Posting Buku Besar

Proses memindahkan debit dan kredit dari ayat jurnal ke dalam akun disebut memindahbukukan atau posting. Jadi, proses ini dilakukan setelah kita melakukan pencatatan setiap transaksi keuangan bisnis yang terjadi dalam kegiatan sehari-hari suatu perusahaan.

Bagaimana proses pemindahbukuan jurnal ke buku besar? Perhatikan ilustrasi berikut ini:

Proses Posting Ayat Jurnal ke Buku Besar

Debit dan kredit untuk setiap ayat jurnal diposting ke dalam akun dengan urutan sesuai pencatatan dalam jurnal, kemudian dipindahkan ke buku besar.

 

Proses Pencatatan Transaksi Keuangan dan Bisnis

Masih ingat kan bagaimana proses pencatatan transaksi dengan prinsip Debit Kredit?

Okay sedikit akan saya review lagi. Perlu diketahui bahwa semua jenis transaksi keuangan dan bisnis bisa digolongkan atau diklasifikasikan ke dalam 5 (lima) pos utama, yaitu:

  1. Aset
  2. Liabilitas (kewajiban)
  3. Ekuitas (modal pemilik)
  4. Pendapatan (revenue)
  5. Beban (biaya)

Prinsip dasarnya adalah sebagai berikut:

  1. Suatu transaksi yang menaikkan nilai aset, maka dicatat pada sisi Debit, sebaliknya di Kredit.
  2. Transaksi keuangan yang berpengaruh menurunkan nilai liabilitas, maka dicatat di sisi Debit, sebaliknya di Kredit.
  3. Jenis transaksi keuangan dan bisnsi yang memengaruhi ekuitas, yaitu menurunkan nilainya, maka dicatat pada sisi Debit, jika berpengaruh menaikkan saldo akun ekuitas, maka dicatat pada sisi Kredit.
  4. Suatu transaksi keuangan bisnis yang berpengaruh menaikkan nilai pendapatan maka dicatat di sisi Kredit, sedangkan jika menurunkan nilai revenue, maka dicatat pada bagian Debit.
  5. Catat nilai transaksi keuangan di bagian Debit jika menaikkan nilai biaya, sedangkan bila menurunkan nilai beban maka dicatat di bagian Kredit.

Itulah lima prinsip dasar pencatatan jurnal dengan prinsip debit dan kredit. Lima prinsip ini harus benar-benar diperhatikan, diketahui, dan dipahami agar proses penyusunan laporan keuangan menghasilkan financial statements yang akurat dan bisa dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan penting yang menyangkut masa depan perusahaan.

 

B: Contoh Pencatatan Transaksi dan Posting Buku Besar

Sebagai ilustrasi, kita tetap akan menggunakan transaksi-transaksi yang digunakan pada artikel…. dan agar lebih bervariasi maka ditambah dengan transaksi-transaksi berikut ini:

Transaksi 1 Mei 2018:

PT Siklus Accounting adalah perusahaan yang menyelenggarakan kursus akuntansi bagi para sahabat yang ingin belajar dan mendalami proses penyusunan laporan keuangan, dari nol sampai analisis. Perusahaan menyetorkan uang ke bank sebesar Rp 25.000.000.

Transaksi ini akan meningkatkan aset. Atas transaksi ini, perusahaan mencatat jurnal akuntansi berikut ini:

(Debit) Kas Rp 25.000.000
(Kredit) Modal, melakukan investasi Rp 25.000.000

Kenaikan dalam kas akan dilaporkan di sisi kiri neraca, didebit terhadap akun kas. Kenaikan dalam ekuitas pemilik  dilaporkan di sisi kanan neraca, dikredit terhadap akun modal.

Ketika aset diperoleh, kenaikan juga dicatat sebagai debit terhadap akun aset. Begitu juga dalam ekuitas pemilik akan dicatat sebagai kredit terhadap akun ekuitas pemilik.

Ayat jurnal ini secara periodik akan dipindahkan (posting) ke akun yang sesuai di buku besar (lihat gambar ilustrasi di atas).

Perhatikan proses pemindahan debit kredit ayat jurnal ke akun dalam buku besar berikut ini:

Transaksi 5 Mei 2018:

PT Siklus A membeli tanah seharga Rp 20.000.000 secara tunai. Transaksi ini meningkatkan satu akun aset dan menurunkan akun aset lainnya.

Transaksi ini dicatat di sisi debit sebagai kenaikan Rp 20.000.000 pada akun Tanah dan penurunan Rp 20.000.000 pada akun kas di sisi kredit.

Berikut ini cara pencatatan jurnal akuntansinya:

(Debit) Tanah  Rp 20.000.000
(Kredit) Kas, membeli tanah untuk gedung Rp 20.000.000

Untuk menyederhanakan ilustrasi, pengaruh ayat jurnal dan saldo ayat jurnal untuk PT Siklus A akan ditunjukkan dalam akun selanjutnya.

 

Transaksi 10 Mei 2018:

PT Siklus A membeli bahan habis pakai secara kredit sebesar Rp 1.350.000.

Transaksi ini meningkatkan akun aset dan kewajiban. Dicatat di jurnal akuntansi pada sisi debit sebagai kenaikan Rp 1.350.000 pada akun Beban Habis Pakai dan dikredit pada akun Utang Usaha.

(Debit) Beban Habis Pakai  Rp 1.350.000
(Kredit) Utang Usaha Rp 1.350.000
(membeli bahan habis pakai secara kredit)

Transaksi 18 Mei 2018:

PT Siklus A menerima honor sebesar Rp 7.500.000 dari pelanggan atas jasa yang diberikan.

Jenis transaksi keuangan ini berpengaruh meningkatkan akun aset dan meningkatkan akun pendapatan. Transaksi ini dicatat di jurnal sebagai kenaikan Rp 7.500.000 (debit) pada akun kas, dan kenaikan Rp 7.500.000 (kredit) pada akun pendapatan honor, seperti ditunjukkan seperti berikut ini:

(Debit) Kas Rp 7.500.000
(Kredit) Pendapatan Honor Rp 7.500.000

Transaksi 30 Mei 2018:

Sepanjang bulan Mei 2018, telah muncul beberapa beban untuk PT Siklus A seperti berikut ini:

  • Gaji Rp 2.125.000
  • Sewa Rp 800.000
  • Utilitas (listrik, air, telepon) Rp 450.000
  • Lain-lain Rp 275.000

Transaksi ini meningkatkan jumlah dalam berbagai akun beban dan menurunkan jumlah dalam akun aset, seperti ditunjukkan berikut ini:

Beban Gaji Rp 2.125.000 [Debit]
Biaya Sewa Rp 800.000 [Debit]
Biaya Utilitas Rp 450.000 [Debit]
Beban Lain-lain Rp 275.000 [Debit]
(Kredit) Kas, membayar beban Rp 3.650.000

Transaksi 30 Mei 2018:

PT Siklus A mencatat jumlah beban habis pakai (kertas, tinta printer dan lain-lain) yang digunakan dalam kegiatan operasi selama bulan berjalan sebesar Rp 800.000.

Transaksi ini menambah jumlah dalam akun beban dan mengurangi jumlah dalam akun aset. Ayat jurnal untuk transaksi ini adalah sebagai berikut:

(Debit) Beban Bahan Habis Pakai Rp 800.000
(Kredit) Bahan Habis Pakai Rp 800.000
(bahan habis pakai yang digunakan selama Mei)

Transaksi 30 Mei 2018:

Pemilik PT Siklus A menarik tunai Rp 2.000.000 untuk keperluan pribadi. Pengaruh transaksi ini adalah meningkatkan akun prive dan menurunkan akun kas.

Ayat jurnal akuntansi transaksi penarikan tunai untuk keperluan pribadi ini ditunjukkan sebagai berikut:

(Debit) Prive  Rp 2.000.000
(Kredit) Kas Rp 2.000.000
(tarik tunai untuk keperluan pribadi)

Transaksi 30 Mei 2018:

PT Siklus A membayar utang pada kreditur Rp 950.000. Transaksi ini menurunkan akun kewajiban aset.

Transaksi ini dicatat di jurnal sebagai penurunan Rp 950.000 (debit) pada akun Utang Usaha dan penurunan Rp 950.000 (kredit) pada kas, seperti ditunjukkan berikut ini:

(Debit) Utang Usaha Rp 950.000
(Kredit) Kas, membayar utang usaha Rp 950.000

C: Membuat Buku Besar

Dari transaksi-transaksi selama bulan Mei 2018 ini, dan semua transaksi sudah dicatat dalam jurnal, langkah selanjutnya adalah memindahkan ayat jurnal tersebut ke akun-akun yang sesuai di buku besar.

Tampilan berikut ini menyajikan buku besar setelah transaksi bulan Mei 2018 diposting:

1: Buku Besar: Akun Kas

2: Buku Besar: Akun Bahan Habis Pakai

3: Buku Besar: Akun Aset Tetap – Tanah

4: Buku Besar: Akun Utang Usaha

5: Buku Besar: Akun Prive

6: Buku Besar: Akun Pendapatan Honor

7: Buku Besar: Akun Beban Gaji

8: Buku Besar: Akun Beban Sewa

9: Buku Besar: Akun Beban Utilitas

10: Buku Besar: Akun Bahan Habis Pakai – Jurnal Penyesuaian

11: Buku Besar: Akun Beban Lain-lain

Baca artikel terkait tentang: jurnal penjualan kredit beserta contoh-contohnya.

 

02. Menyiapkan Daftar Saldo (Neraca Saldo)

A: Membuat Neraca Saldo

Proses atau tahap ketiga dari siklus akuntansi adalah menyiapkan daftar saldo yang belum disesuaikan.

Bagaimana anda yakin anda tidak membuat kesalahan ketika melakukan posting debit dan kredit ke dalam buku besar?

Salah satu caranya adalah memeriksa kesamaan jumlah total sisi debit dan sisi kredit di buku besar. Kesamaan ini harus dibuktikan paling tidak pada akhir periode akuntansi. Bukti ini disebut daftar saldo (trial balance).

Ada yang menggunakan istilah neraca saldo atau neraca percobaan, meskipun istilah ini kurang tepat, karena saldo yang disajikan meliputi akun-akun neraca dan laporan laba rugi, bukan hanya akun neraca.

 

B: Contoh Neraca Saldo

Perhatikan neraca saldo dengan elemen – elemen laporan keuangan berikut ini:

Daftar saldo belum disesuaikan

Keterangan dan penjelasan:

Pada daftar saldo di atas, nama perusahaan yaitu PT Siklus A ditulis paling atas diikuti dengan judul laporan, yaitu daftar saldo yang belum disesuaikan (Unadjusted Trial Balance) serta tanggal penyajian 31 Mei 2018.

Daftar saldo seperti ditunjukkan di atas diberi judul daftar saldo yang belum disesuaikan, hal ini untuk membedakan dari daftar saldo yang telah disesuaikan (adjusted trial balance) dan daftar saldo penutup (post closing trial balance).

Saldo-saldo akun yang disajikan di atas, diambil dari buku besar. Jadi sebelum daftar saldo dapat disiapkan setiap saldo akun dalam buku besar harus dihitung terlebih dahulu.

Ketika bentuk akun standar digunakan, saldo setiap akun akan muncul di kolom saldo pada baris yang sama dengan posting jurnal terakhir ke dalam akun.

Daftar saldo tidak memberikan bukti lengkap atas keakuratan buku besar. Daftar saldo hanya menunjukkan kesamaan jumlah sisi debit dan sisi kredit, yaitu Rp 32.900.000,-

Akan tetapi, bukti ini tetap bermanfaat karena kesalahan sering mempengaruhi kesamaan debit dan kredit. Jika jumlah keduanya tidak sama, kesalahan telah terjadi.

Bagaimana prosedur untuk menemukan dan memperbaiki kesalahan?

Yuk ikuti terus artikel ini ya 🙂

 

03. Cara Menemukan dan Memperbaiki Kesalahan Pencatatan Transaksi

A: Jenis Kesalahan

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, menyiapkan daftar saldo adalah salah satu cara efektif untuk menemukan kesalahan dalam buku besar. Namun, daftar saldo sebenarnya hanya menunjukkan bahwa jumlah sisi debit dan sisi kredit adalah sama.

Jika jumlah keduanya tidak sama, mungkin disebabkan oleh terjadinya satu atau lebih kesalahan yang ditunjukkan gambar berikut ini:

Daftar Kesalahan dalam Proses Siklus Akuntansi

Ada beberapa contoh kesalahan yang tidak akan menyebabkan selisih sisi debit dan kredit di daftar saldo, yaitu:

  1. Lupa menjurnal atau lupa posting suatu transaksi
  2. Mencatat jumlah yang sama namun salah di sisi debit maupun kredit
  3. Mencatat transaksi yang sama lebih dari sekali
  4. Melakukan posting transaksi dengan benar sebagai debit dan kredit tapi ke akun yang salah.

Sudah jelas bahwa dibutuhkan ketelitian yang tinggi untuk mencatat transaksi dalam jurnal dan melakukan posting ke dalam akun.

Sangat jelas pula bahwa dibutuhkan akurasi tinggi dalam menghitung saldo akun dan mencatatnya di daftar saldo.

 

B: Cara Menemukan Kesalahan

Kesalahan dalam akun dapat ditemukan dalam berbagai cara:

  1. Melalui prosedur audit
  2. Dengan memeriksa daftar saldo
  3. Secara kebetulan (tidak sengaja)

Jika jumlah debit dan kredit dalam daftar saldo tidak sama, jumlah selisihnya harus digitung sebelumkita mencari kesalahannya.

Jumlah selisih total debit dan kredit dalam daftar saldo kadangkala memberikan petunjuk mengenai karakteristik kesalahan atau letaknya.

Sebagai contoh, selisih sebesar 10,100 atau 1.000 antara total debit dan kredit sering berasal dari kesalahan penjumlahan.

Selisih juga dapat terjadi karena lupa melakukan posting jumlah suatu transaksi ke sisi debit atau kredit.

Jika selisihh dapat dibagi 2, kesalahan dapat terjadi karena debit diposting sebagai kredit, atau sebaliknya.

 

C: Contoh Kesalahan dan Pengaruhnya

Perhatikan contoh transaksi keuangan berikut ini:

Jika jumlah debit Rp 20.640.000 dan jumlah kredit adalah Rp 20.236.000, selisih 404.000 dapat menunjukkan bahwa posting kredit sebesar Rp 404.000 lupa dilakukan atau kredit Rp 202.000 salah diposting sebagai debit.

Dua jenis kesalahan yang biasa ditemukan dikenal sebagai transposisi dan slide.

Transposisi terjadi saat urutan angka terbalik menjadi salah, seperti menulis Rp 542.000 sebagai Rp 452.000 atau Rp 524.000.

Sedangkan slide, sebuah angka terselip (hilang), sehingga sisanya bergeser satu digit atau lebih ke kanan atau ke kiri seperti menulis Rp 542.000 sebagai Rp 54.200 atau Rp 5.420.000.

Jika kesalahan yang terjadi adalah salah satu dari dua jenis di atas dan tidak ada kesalahan lainnya, maka selisih antara sisi debit dan kredit daftar saldo akan habis dibagi 9.

Jika kesalahan tidak terungkap melalui daftar saldo langkah-langkah dalam proses akuntansi harus ditelusuri kembali, mulai dari langkah terakhir san mundur sampai dalam jurnal.

Biasanya, kesalahan yang menyebabkan selisih jumlah daftar saldo dapat ditemukan sebelum semua langkah ditelusuri.

 

04. Cara Memperbaiki Kesalahan

A: Prosedur Memperbaiki Kesalahan

Prosedur yang digunakan untuk memperbaiki suatu kesalahan berbeda-beda tergantung pada:

  • karakteristik kesalahan,
  • waktu kesalahan ditemukan, dan
  • sistem akuntansi yang digunakan (manual atau komputerisasi).

Seringkali kesalahan ditemukan saat sedang menjurnal atau posting ayat jurnal. Dalam kasus tertentu, kesalahan dapat dengan mudah dikoreksi.

Sebagai contoh, sistem akuntansi komputerisasi secara otomatis memeriksa kesamaan jumlah sisi debit dan kredit dalam setiap ayat jurnal.

Jika jumlahnya tidak sama, akan muncul peringatan dilayar komputer dan perintah posting tidak dapat diproses sampai kita mengkoreksi angka yang dimasukkan, akan tetapi, adakalanya suatu kesalahan tidak ditemukan samapai ayat jurnal telah dicatat dan diposting ke dalam akun. Memperbaiki jenis kesalahan seperti ini jelas lebih sulit, sebagai ilustrasi.

 

B: Contoh Memperbaiki Kesalahan

Misalnya pada tanggal 5 Mei pembelian peralatan kantor secara kredit sebesar Rp 12.500.000 salah dijurnal. Dan diposting sebagai debit pada bahan habis pakai dan kredit pada Utang Usaha sebesar Rp 12.500.000.

Posting ayat yang salah ditunjukkan dalam akun T berikut ini:

Salah:

Benar:

Dengan membandingkan dua set akun T, kita lihat bahwa salah mendebit pada bahan habis pakai dapat dikoreksi dengan mendebit peralatan kantor sebesar Rp 12.500.000.

Dan mengkredit bahan habis pakai Rp 12.500.000. Ayat jurnal koreksi berikut ini kemudian dijurnal dan diposting:

(Debit) Peralatan kantor Rp 12.500.000
(Kredit) Bahan Habis Pakai ( koreksi salah debit) Rp 12.500.000

Agar lebih jelas, saya akan menyajikan dua contoh berikut ini:

Kesalahan terjadi saat menjurnal dan posting transaksi:

Penarikan uang oleh pemilik perusahaan untuk keperluan pribadi sebesar Rp 6.000.000 dicatata sebagai debit pada akun Beban Gaji Kantor dan kredit pada akun Kas.

Jurnal koreksi atas kesalahan tersebut:

(Debit) Prive  Rp 6.000.000
(Kredit) Beban Gaji Kantor Rp 6.000.000

Kesalahan #2:

Beban utilitas sebesar Rp 4.500.000 yang dibayarkan tunai untuk bulan berjalan dicatat sebagai debit pada akun Beban lain-lain dan kredit pada akun Utang Usaha.

Jurnal untuk memperbaiki kesalahan tersebut adalah sebagai berikut:

(Debit) Utang Usaha Rp 4.500.000
(Kredit) Beban Lain-lain Rp 4.500.000

(Debit) Beban Utilitas Rp 4.500.000
(Kredit) Kas Rp 4.500.000

Penjelasan:

Jurnal pertama pada contoh #2 membalik jurnal yang salah, sedangkan jurnal kedua mencatat jurnal yang benar.

Kedua jurnal ini dapat digabung menjadi satu jurnal, namun dengan membuat dua jurnal akan memudahkan kita memahami kesalahan yang telah terjadi dan mengapa jurnal koreksi tersebut diperlukan.

 

C: Video Proses Membuat Buku Besar dan Neraca Saldo

Untuk menambah wawasan dan pengetahuan Anda, khsusnya bagi yang suka nonton video, berikut ini saya sajikan video penjelasan buku besar dalam format video, yuk disaksikan bareng….

Bagaimana menurut pandangan Anda?

 

05. Kesimpulan Tentang Buku Besar

Proses atau tahap kedua adalah memindahkan ayat jurnal ke akun yang sesuai dalam buku besar, sedangkan tahap ketiga adalah menyiapkan daftar saldo yang belum disesuaikan.

Saldo akun diambil dari akun-akun di buku besar. Selain itu, ditambahkan juga pembahasan tentang kesalahan yang sering terjadi saat kita melakukan aktivitas penjurnalan dan memindahkan saldo akun dalam buku besar, sekaligus cara untuk memperbaikinya.

Demikian pembahasan tentang proses kedua dan ketiga dari siklus akuntansi. Semoga dapat membantu pekerjaan-pekerjaan akuntansi anda, bermanfaat dan terima kasih.

Note:
Boleh mengutip artikel ini dengan menyebutkan dan menyertakan sumber link artikel sehingga Om Google tidak mendowngrade-nya. Suwun bro.

Halo, saya seorang profesional bidang Finance & Accounting yang setiap hari berkutat dengan data-data serta angka. Siap mendampingi dan membuatkan Laporan Keuangan Bisnis Anda sesuai Standar Akuntansi Keuangan.

SOP Keuangan

Tinggalkan komentar Batalkan balasan