Jurnal Koreksi : Pengertian, Cara Membuat Beserta Contoh Soal dan Jawaban

Jurnal koreksi adalah metode pencatatan akuntansi yang digunakan untuk memperbaiki kesalahan. Contoh jurnal koreksi salah nominal ketika input ke debit kredit, persediaan dan rekonsiliasi bank yang memerlukan pembalik serta penyesuaian.

Bagaimana cara membuat jurnal koreksi akuntansi yang benar? Agar tidak ada kesalahan lagi, mari dibaca sampai kelar pembahasan beserta contoh soal dan jawaban jurnal koreksi berikut ini…

 

01: Jurnal Koreksi Menurut Para Ahli

A: Pengertian Jurnal Koreksi

Menurut para ahli pengertian jurnal koreksi adalah jurnal akuntansi yang dibuat untuk memperbaiki kesalahan.

Jurnal koreksi diperlukan apabila terajadi kesalahan, contoh terjadinya kesalahan pencatatan kelebihan nominal pembayaran sewa. Contoh lainnya adalah jurnal koreksi fiskal, retained earning (laba ditahan), piutang, persediaan dan stock opname.

 

B: Cara Membuat Jurnal Koreksi

Cara paling sederhana dan mudah untuk membuat jurnal koreksi, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

1: Mengembalikan pencatatan ke kondisi awal/semula

Untuk mengembalikan pencatatan jurnal yang keliru ke kondisi semula, kita menggunakan jurnal pembalik (reverse journal entry). Perhatikan contoh berikut ini:

Sebuah perusahaan dagang pada tanggal 27 Oktober 2022 menjual barang dagangannya kepada Tuan Nugroho senilai Rp 2.330.000. Pembayaran dilakukan secara kredit, 10 hari dari tanggal invoice.

Perusahaan mencatat transaksi ini sebagai berikut:

(Debet) Piutang Usaha …. Rp 2.033.000
(Kredit) Penjualan ………. Rp 2.033.000

Pencatatan jurnal penjualan di atas ada kesalahan nominal, sehingga perusahaan membuat jurnal pembalik untuk mengembalikan ke kondisi awal:

(Debet) Penjualan …. Rp 2.033.000
(Kredit) Piutang Usaha …. Rp 2.033.000

Setelah membuat jurnal pembalik, maka akan berpengaruh terhadap jumlah penjualan dan piutang, saldo masing-masing akun kembali ke posisi semual.

 

2: Buat kembali jurnal yang benar

Berdasarkan contoh soal di atas, maka kita buat lagi jurnal koreksi sesuai dengan kondisi yang benar seperti berikut ini:

(Debet) Kas …. Rp 2.330.000
(Kredit) Penjualan …. Rp 2.330.000

Bagaimana cara meng-aplikasikan dua langkah tersebut? Perhatikan contoh-contoh jurnal koreksi kesalahan nominal berikut ini.

 

02: Contoh Jurnal Koreksi

Perhatikan beberapa contoh soal dan jawaban jurnal koreksi berikut ini:

A: Contoh Jurnal Koreksi Kelebihan Pembayaran

1: Koreksi kelebihan bayar sewa

Perhatikan prosedur membuat jurnal koreksi kelebihan bayar sewa berikut ini:

Pada tanggal 1 Februari 2023, PT Keukeuh Losss membayar sewa outlet secara tunai kepada Tuan Nugroho sebesar Rp 150.000.000 untuk masa 3 tahun. Perusahaan mendapat diskon sebesar 2% karena dibayar lunas di awal periode.

Jadi, ada kelebihan pembayaran dari PT Keukeuh Losss sebesar:
= Rp 150.000.000 – (Rp 150.000.000 x 2%)
= Rp 3.000.000

Bagaimana perusahaan mencatat transaksi tersebut? Berikut ini prosedur pembuatan jurnalnya:

Pencatatan #1: jurnal pengeluaran kas

(Debet) Biaya Sewa Dibayar Dimuka …. Rp 150.000.000
(Kredit) Kas Bank ….. Rp 150.000.000

Pencatatan #2:

Reverse journal entry

(Debit) Kas Bank …. Rp 150.000.000
(Kredit) Biaya Sewa Dibayar Dimuka …. Rp 150.000.000

Correction journal entry

(Debet) Biaya Sewa Dibayar Dimuka …. Rp 150.000.000
(Kredit) Kas Bank…. Rp 147.000.000
(Kredit) Diskon …. Rp 3.000.000

 

2: Biaya administrasi

Jurnal koreksi yang dibuat perusahaan untuk mencatat biaya administrasi yang didebit oleh bank ialah sebagai berikut:

(Debit) Biaya Administrasi …. Rp xxxx
(Kredit) Kas Bank …. Rp xxx

Yuk perhatikan contoh berikut ini:

Tanggal 31 Januari 2023, pihak bank mendebet biaya administrasi CV Pasir Kuarsa Kristalindo sebesar Rp 800.0000, sedangkan perusahaan belum mencatat biaya administrasi bank tersebut, sehingga ada selisih saldo akhir periode akun biaya administrasi bank. Bagaimana prosedur untuk menyamakan selisih ini?

Pada bulan Februari, CV Pasir Kuarsa Kristalindo mengoreksi selisih dengan membuat jurnal sebagai berikut:

(Debet) Beban Adm Bank …. Rp 800.000
(Kredit) Kas Bank …. Rp 800.000

 

3: Gaji pegawai

Ada beberapa jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi yang berhubungan dengan gaji pegawai, misalnya: beban gaji, utang gaji dan jurnal korekasi untuk membetulkan kesalahan pencatatan gaji karyawan. Perhatikan contoh jurnal koreksi yang dibuat BUD karena salah mencatat jumlah gaji pegawai berikut ini:

Tuan Nugroho mengajukan pengeluaran kas untuk pembayaran gaji pegawai pada tanggal 25 sebesar Rp 87.500.000. Dana tersebut sudah ditransfer pada hari itu juga. Tanggal 31, dihitung ulang jumlah gaji pegawai dan ternyata ada kelebihan sebesar Rp 750.000. Bagaimana cara membetulkan kesalahan tersebut? Bagian accounting membuat jurnal koreksi sebagai berikut:

Jurnal tanggal 25 : Pengeluaran kas

Kas bank …. Rp 87.500.000 (Debet)
Gaji Pegawai …. Rp 87.500.000 (Kredit)

Jurnal tanggal 31 : Jurnal koreksi

Catatan jurnal #1:

Gaji Pegawai …. Rp 87.500.000 (Debet)
Kas Bank ….. Rp 87.500.000 (Kredit)

Catatan jurnal #2:

Kas Bank …. Rp 87.500.000 (Debet)
Gaji Pegawai …. Rp 87.500.000 (Kredit)

 

4: Koreksi hutang dagang

Bagaimana prosedur pembuatan jurnal koreksi hutang dagang? Perhatikan satu contoh yang saya berikan berikut ini:

Toko Pancing Jaya Wijaya menjual aneka barang keperluan pemancingan dengan berbagai jenis dan merek. Karena permintaan yang membludak, perusahaan menambah barang dari Pak Tio berupa seperangkat alat pancing seharga Rp 1.750.000 yang akan dibayar 10 hari kemudian. Dan sesuai dengan kesepakatan, Perusahaan membayar lunas utangnya tepat waktu. Bagaimana perusahaan mencatat transaksi tersebut?

Pembahasan:

Pencatatan saat terjadi transaksi:

(Debet) Persediaan Alat Pancing …. Rp 1.750.000
(Kredit) Hutang Dagang …. Rp 1.750.000

Pencatatan ketika terjadi pembayaran:

(Debet) Hutang Dagang …. Rp 1.550.000
(Kredit) Kas …. Rp 1.550.000

Pada akhir periode ternyata baru diketemukan kesalahan pencatatan transaksi sehingga harus dilakukan koreksi hutang dagang seperti berikut ini:

(Debet) Hutang Dagang …. Rp 1.550.000
(Kredit) Kas  …. Rp 1.550.000

Kemudian dilanjutkan dengan pencatatan kembali jurnal akuntansi yang benar sbb:

(Debet) Hutang Dagang …. Rp 1.750.000
(Kredit) Kas  …. Rp 1.750.000

 

5: Rekonsiliasi bank

Jurnal koreksi rekonsiliasi bank adalah jurnal yang dibuat pada saat melakukan rekonsiliasi antara catatan bank dengan catatan perusahaan.

Misalnya, PT Artha Halal Jaya belum mencatat pendapatan bunga pada tanggal 31 Januari 2023 sebesar Rp 500.000, sehingga menyebabkan selisih antara saldo menurut catatan bank dengan catatan perusahaan. Bagaimana cara perusahaan menyamakan saldo tersebut?

Pada  bulan Januari 2023, perusahaan membuat jurnal koreksi sebagai berikut:

(Debet) Pendapatan Bunga … Rp 500.000
(Kedit) Koreksi Laba Tahun Lalu … Rp 500.000

 

B: Contoh Jurnal Koreksi Kesalahan

1: Salah nominal

Jurnal koreksi salah nominal dibuat untuk memperbaiki kesalahan yang terjadi karena kesalahan menginput nilai nominal dari sebuah transaksi. Perhatikan contoh berikut ini:

Toko Rapi Banget, tanggal 2 Januari 2023 menjual dagangannya secara tunai kepada Bang Zahir senilai Rp 1.250.300. Kemudian perusahaan mencatat transaksi penjualan tersebut sebagai berikut:

(Debet) Kas … Rp 1.520.300
(Kredit) Penjualan …. Rp 1.520.300

Terlihat ada kesalahan nominal pada pencatatan di atas.

Kesalahan penulisan nominal ini terdeteksi pada tanggal 10 Januari 2023. Selanjutnya perusahaan membuat jurnal koreksi salah nominal sebagai berikut:

Jurnal #1:

(Debet) Penjualan … Rp 1.520.300
(Kredit) Kas ….. Rp 1.520.300

Jurnal #2:

(Debet) Kas … Rp 1.250.300
(Kredit) Penjualan … Rp 1.250.300

 

2: Bunga bank

Jurnal koreksi bunga bank dipakai untuk mengoreksi kesalahan dalam mencatat bunga bank. Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh yang disajikan berikut ini:

Pada tanggal 31 Januari 2023, staf accounting cleaning service Kharisma memasukkan bunga bank ke dalam catatan akuntansi perusahaan sebesar Rp 3.623.000. Setelah rekening dicetak pada tanggal 5 Desember 2023, ternyata jumlah bunga bank adalah Rp 3.250.000. Berarti ada selisih kurang sebesar Rp 373.000. Bagaimana prosedur pembetulan kesalahan tersebut?

Pembahasan dan jawaban:

Langkah pertama untuk membetulkan pencatatan jurnal adalah memeriksa dan menganalisis catatan awal yang dibuat. Setelah dilakukan pemeriksaan, ternyata pada tanggal 31 Januari 2023, perusahaan membuat jurnal transaksi sebagai berikut:

(Debet) Kas …. Rp 3.623.000
(Kredit) Pendapatan Bunga Bank … Rp 3.623.000

Selanjutnya adalah membuat pembetulan pencatatan pada saat kesalahan tersebut diketahui:

Jadi, tanggal 5 Februari 2023, perusahaan mencatat jurnal koreksi sebagai berikut:

(Debet) Pendapatan Bunga Bank … Rp 3.623.000
(Kredit) Kas … Rp 3.623.000

Jurnal ini dibuat untuk mengembalikan ke kondisi semula sebelum transaksi dicatat. Selanjutnya perusahaan membuat jurnal yang benar, yaitu sbb:

(Debet) Kas … Rp 3.250.000
{Kredit) Pendapatan Bunga Bank …. Rp 3.250.000

 

3: Beban sewa

Apa yang dimaksud dengan jurnal koreksi beban sewa? Adalah jurnal akuntansi yang buat untuk membetulkan pencatatan transaksi sewa dibayar dimuka.

Bagaimana cara membuat dengan jurnal koreksi beban sewa? Perhatikan contoh berikut ini:

Rental mobil Mahesa Jaya Saputra ingin membuka outlet baru di Sidoarjo. Untuk merealisasikan rencana itu, perusahaan mencari tempat yang strategis, dan akhirnya ketemu di bilangan Siwalanpanji. Perusahaan membayar sewa untuk dua tahun sebesar Rp 65.000.000 dan dibayarkan secara tunai tanggal 21 Desember 2022.

Selanjutnya perusahaan mencatat jurnal transaksi tersebut sebagai berikut:

Biaya Sewa … Rp 65.000.000 (Debet)
Kas/Bank …….. Rp 65.000.000 (Kredit)

 

4: Beban gaji

Jurnal koreksi beban gaji adalah jurnal akuntansi yang digunakan untuk mencatat transaksi yang terkait dengan gaji karyawan. Berikut ini contohnya:

Rapi Laundry adalah perusahaan jasa pencucian pakaian yang mempekerjakan 10 orang karyawan dengan berbagai jobdesk dan KPI (Key Performance Indicators).

Setiap tanggal 25, perusahaan membayarkan gaji karyawan. Pada bulan ini perusahaan mengeluarkan kas untuk beban gaji sebesar Rp 86.000.500.

Pada tanggal 30, ditemukan kesalahan nominal, ternyata perusahaan masih kurang bayar sebesar Rp 1.000.000. Bagaimana perusahaan mengkoreksi kesalahan ini?

Cara paling mudah memperbaiki kesalahan itu adalah dengan membuat jurnal sebagai berikut:

Beban Gaji Pegawai … Rp 1.000.000 (Debet)
Kas … Rp 1.000.000 (Kredit)

 

5: Salah akun

Jurnal koreksi salah akun dibuat untuk memperbaiki kesalahan dalam memasukkan account. Berikut ini saya sajikan contohnya:

Omah Dekor menerima pembayaran atas jasa yang telah selesai dikerjakan sebesar Rp 12.300.600. Penerimaan kas ini dicatat oleh perusahaan pada saat itu juga sebagai berikut:

(Debet) Kas …. Rp 12.300.600
(Kredit) Pendapatan …. Rp 12.300.600

Menurut Anda ada kejanggalan atau tidak pencatatan transaksi di atas? Ya, kamu benar, ada kesalahan pencatatan dalam memasukkan akun, seharusnya bukan akun pendapatan di sisi kredit, tapi akun piutang usaha. Oleh karena itu, Omah Dekor kudu membuat jurnal koreksi untuk membetulkan kesalahan tersebut, yaitu:

Jurnal #1:

(Debet) Pendapatan … Rp 12.300.600
(Kredit) Kas …. Rp 12.300.600

Jurnal #2:

(Debit) Kas …. Rp 12.300.600
(Kredut) Piutang Usaha …. Rp 12.300.600

 

6: Penjualan tunai

Kesalahan juga bisa terjadi ketika kita membukukan penjualan tunai, dan untuk membuat pembetulannya dengan jurnal koreksi penjualan tunai. Untuk lebih terangnya, ikuti dan baca contoh soal dan pembahasannya berikut ini:

Nadia Salon adalah perusahaan jasa yang sudah berdiri sejak tahu 2000. Pelanggannya dari anak-anak sampai orang tua, baik perorangan atau institusi.

Pada tanggal 2 Januari 2023, Nadia Salon menerima uang dari salah satu pelanggannya sebesar Rp 1.250.000 dan dibukukan ke buku jurnal sbb:

Kas Bank …. Rp 1.200.000 (Debit)
Penjualan …. Rp 1.200.000 (Kredit)

Tanggal 31 Januari 2023, Nadia Salon menemukan kesalahan nominal dalam pencatatan transaskis penjualan tanggal 2/1/2023, sehingga harus membuat pembetulan dengan proses sebagai berikut:

Membuat jurnal pembalik:

(Debit) Penjualan …. Rp 1.200.000
(Kredit) Kas …. Rp 1.200.000

Membuat jurnal koreksi:

(Debit) Kas …. Rp 1.250.000
(Kredit) Penjualan …. Rp 1.250.000

 

7: Piutang tak tertagih

Piutang tak tertagih adalah jenis piutang usaha yang benar-benar sudah tidak bisa ditagih lagi. Dan jurnal koreksi piutang tak tertagih dipakai untuk mencatat selisih antara penyisihan dan realisasi jumlah piutang tersebut. Mari pelajari contoh yang kami berikan berikut ini:

Mikita Cookies merupakan home industry yang fokus pada pembuatan dan pemasaran aneka jajanan tradisional, dari Papua sampai Aceh. Dari pengalaman masa sebelumnya, perusahaan membuat cadangan piutang tak tertagih sebesar Rp 5.000.000, sedangkan jumlah jumlahpenyisihan piutang tak tertagih untuk periode ini senilai Rp 4.000.000.

Bagaimana prosedur pencatatan jurnal koreksi piutang tak tertagih Mikita Cookies? Perhatikan prosesnya seperti berikut:

Menghitung Biaya Piutang Tak Tertagih:

= Rp 5.000.000 – Rp 4.000.000
= Rp 1.000.000

Membuat jurnal penyesuaian piutang tak tertagih sebagai berikut:

Biaya Piutang Tidak Tertagih … Rp 1.000.000 (Debit)
Penyisihan Piutang  Tidak Tertagih …. Rp 1.000.000

 

8: Pendapatan diterima dimuka

Pendapatan diterima dimuka adalah jenis penerimaan yang dialokasikan untuk beberapa waktu, sehingga perusahaan perlu membuat jurnal koreksi pendapatan diterima dimuka jika terjadi kesalahan pencatatan, kelebihan nominal atau salah memasukkan akun. Mari pelajari contoh sederhana berikut ini:

Laundry Tiara merupakan perusahaan jasa pencucian dan setrika yang melayani perusahaan. Tanggal 3 Februari 2023, perusahaan menerima uang muka dari PT Elang Kalem Perkasa sebesar Rp 5.000.000 sebagai uang muka. Pada tanggal 28 Februari, Laundry Tiara mengirim tagihan senilai Rp 2.500.000 kepada PT Elang Kalem Perkasa.

Tanggal 10 Maret, Laundry Tiara menemukan kesalahan, yaitu belum membuat penyesuaian terhadap uang muka pada akhir periode Februari.

Bagaimana cara perusahaan mencatat jurnal koreksi transaksi uang muka? Begini langkah dan prosesnya:

Jurnal tanggal 3/02:

(Debet) Kas (Uang Muka) …. Rp 5.000.000
(Kredit) Pendapatan Diterima Dimuka …. Rp 5.000.000

Apabila Laundry Tiara tidak membuat jurnal penyesuaian di akhir Februari, maka mengakibatkan akun pendapatan diterima dimuka tetap Rp 5.000.000, jadi ada kelebihan jumlah aset di laporan neraca. Selain itu pendapatan lebih kecil dari yang sesungguhnya, yaitu kurang Rp 2.500.000, akibat selanjutnya nilai laba (rugi) perusahaan kelebihan sebesara Rp 2.500.000, so, makanya kudu dibuat jurnal penyesuaian.

Pencatatan tanggal 10/3:

(Debet) Pendapatan Diterima Dimuka … Rp 2.500.000
(Kredit) Penjualan …. Rp 2.500.000

 

9: Penjualan kredit

Bagaimana cara membetulkan pencatatan transaksi penjualan kredit? Jawabannya saya berikan dengan contoh berikut ini:

PT Kwangsan Makmur Jadi menjual barang daganganya kepada salah satu customernya PT Eka Waras Sejahtera. Nilai transaksi penjualan adalah Rp 7.000.000 dan akan dibayar 7 hari dari tanggal transaksi.

Transaksi ini dicatat oleh perusahaan sbb:

(Debit) Piutang Dagang …. Rp 7.000.000
(Kredit) Penjualan …. Rp 7.000.000

Setelah tujuh hari dari tanggal transaksi, PT Eka Waras Sejahtera melunasi utangnya, dan PT Kwangsan Makmur Jadi membuat jurnal penerimaan kas sbb:

(Debet) Kas …. Rp 7.100.000
(Kredit) Piutang Dagang …. Rp 7.100.000

Dari jurnal di atas terlihat bahwa perusahaan salah dalam mencatat nilai nominal yang seharusnya yaitu Rp 7.000.000. Kesalahan ini diketahui sebelum tutup buku, sehingga perusahaan membuat jurnal koreksi penjualan kredit untuk memperbaiki kekeliruan ini sebagai berikut:

Reverse journal (jurnal pembalik) :

Piutang Dagang …. Rp 7.100.000 (Kredit)
Kas …. Rp 7.100.000 (Kredit)

Correction journal:

Kas …. Rp 7.000.000 (Debet)
Piutang Dagang …. Rp 7.000.000 (Kredit)

 

10. Pembelian kredit

Bagaimana cara memperbaiki kesalahan pencatatan transaksi pembelian kredit? Agar tidak penasaran, perhatikan contoh soal beserta pembahasannya berikut ini:

Sebuah perusahaan dagang Firdaus company kulakan barang dagangan senilai Rp 21.500.000 dan dibayar secara kredit. Namun ternyata ada diskon sebesar 5% apabila pembayaran dilakukan pada saat 10 hari setelah waktu transaksi.

Sebelas hari setelah transaksi, perusahaan membayar pembelian tersebut sebesar Rp 21.500.000. Namun ternyata pada akhir periode, ditemukan kesalahan pencatatan Rp 20.425.000.

Bagaimana prosedur pencatatan transaksi pembelian kredit ini?

Begini urutannya….

Saat terjadi transaksi:

(Debit) Persediaan Barang Dagangan .… Rp 21.500.00
(Kredit) Utang Dagang …. Rp 21.500.00

Pada waktu membayar utang:

(Debit) Utang Dagang ….Rp 20.425.000
(Kredit) Kas …. Rp 20.425.000

Pembuatan jurnal koreksi:

Jurnal pembalik

(Debit) Kas … Rp 20.425.000
(Kredit) Utang Dagang … Rp 20.425.000

Jurnal koreksi

Utang Dagang …. Rp 21.500.000 (Debit)
Kas …. Rp 21.500.000 (Kredit)

Demikian beberapa contoh soal jurnal koreksi yang bisa saya berikan, semoga bisa mengambil hikmah dari kesalahan.

Dan jika Anda tidak mau direpotkan dengan berbagai kesalahan,  saran saya sebaiknya menerapkan SOP Finance dengan Accounting Tools yang akan membantu pekerjaan sehari-hari Anda.

 

03: Kesimpulan

Jurnal koreksi akuntansi adalah prosedur akuntansi yang digunakan untuk memperbaiki kesalahan, contoh jurnal koreksi hutang dagang yang digunakan untuk mengoreksi kesalahan dalam mencatat utang dagang.

Cara paling gampang membuat jurnal koreksi akuntansi adalah dengan mengembalikan ke titik nol artinya balikin lagi ke kondisi semula, selanjutnya buat jurnal yang benar. Seperti itu saja, tidak perlu banyak teori dan jlimet J

Inilah yang bisa kami sajikan tentang jurnal koreksi akuntansi, semoga ada manfaatnya dan jika mau mengutip artikel mohon disebutkan dan sertaka sumber link website-nya ya gaes, sehingga tidak merugikan kami karena di-take down oleh Google.

Halo, saya seorang profesional bidang Finance & Accounting yang setiap hari berkutat dengan data-data serta angka. Siap mendampingi dan membuatkan Laporan Keuangan Bisnis Anda sesuai Standar Akuntansi Keuangan.

SOP Keuangan